BOGORONLINE.com-JAKARTA
Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam
Kelompok Cipayung Plus menggelar aksi turun ke jalan tolak kenaikan harga minyak goreng (Migor), kebutuhan bahan pokok dan perpanjangan masa jabatan Presiden. Di
Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (08/04/22).
Dari hasil rilis yang diterima bogorOnline.com, mereka tegas menolak penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden. Mereka juga menolak kenaikan sejumlah harga bahan pokok mulai dari BBM, hingga PPN.
Terlihat di lokasi, aksi terus berlangsung meski hujan mengguyur wilayah itu beberapa saat sebelumnya.
Aksi di gelar dengan dipimpin dua mobil komando. Tergabung dalam kelompok Cipayung Plus, mereka berasal dari sejumlah kampus di Jabodetabek.
Dalam aksinya, mereka menyuarakan sejumlah isu mulai dari kenaikan harga bahan pokok. Hingga menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kembali lagi kita lihat orang tua kita menggoreng aja sulit karena kita lihat minyak susah. Pernyataan Mendagri bahwasanya dia tidak sanggup mengatur kelangkaan migor,” ujar orator.
Kelompok Cipayung Plus terdiri dari 12 organisasi mahasiswa. Masing-masing yakni, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Kemudian, Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI); Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI). Dan, dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (DPP IMM). Aksi itu selesai ketika matahari mulai terbenam jelang waktu magrib.
Terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan pemilu. Dalam rapat terbatas pada tengah pekan ini Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) telah menegaskan kepada para menteri-menterinya untuk setop membicarakan hal tersebut.
Dia juga meminta para menterinya memberikan komunikasi dengan jelas kepada rakyat perihal kenaikan harga yang terjadi saat ini.
“Diceritain dong ke rakyat ada empati kita gitu loh. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi,” ujar Jokowi saat memimpin ratas tersebut, Selasa (5/4).(rul)