Politisi PDI Perjuangan Ini Sepakat, Panggil Seluruh Pengerja Pembangunan Masjid Agung Baitul Faidzin

Cibinong, BogorOnline.com – Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Bogor, Slamet Mulyadi mengaku sepakat dengan adanya wacana dari seorang tokoh alim ulama Kabupaten Bogor, dengan memanggil seluruh pihak terkait revitalisasi masjid Agung Baitul Faidzin di komplek perkantoran Pemkab Bogor di, kawasan Cibinong, pada tahun  2017 lalu.

“Jadi dulu saat pelaksanaan revitalisasi dilakukan, harusnya kontraktor pelaksana yang dipakai itu harus kompeten dan bagus, serta betul-betul profesional,” ujar Slamet Mulyadi kepada wartawan media ini, Jum’at 12 Mei 2023.

Menurut dia, keluhan seperti ini tidak akan terjadi apabila pengerjaan proyek revitalisasi masjid Agung Baitul Faidzin saat itu, dilakukan sesuai harapan seluruh lapisan masyarakat Bumi Tegar Beriman.

Apalagi, masih kata Slamet, revitalisasi masjid Agung Baitul Faidzin kala itu menghabiskan biaya yang sangat mahal hingga mencapai Rp24 miliar lebih.

“Masa pembangunan masjid yang memakan anggaran dari APBD mencapai puluhan miliar lebih itu hasilnya begitu?. Parahnya lagi, baru dua (2) tahun digunakan, tetapi kondisi bangunan hingga sarana prasarana terlihat sangat buruk jauh kata layak. Dan kesannya, bukan rancangan serta dikerjakan oleh pihak yang betul-betul profesional,” tanya dia.

“Dari situ juga terlihat, bahwa konsultan pengawasnya pun dikategorikan tidak berkompeten. Kalau memang dikerjakan dengan baik, mungkin keluhan ini tidak akan ada. Dan saya sepakat, panggil semua pihak yang terlibat saat revitalisasi masjid Agung Baitul Faidzin itu, untuk diminta pertanggung jawabannya,” pungkas pria yang kini menduduki anggota komisi I DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024.

Kondisi Masjid Agung Baitul Faidzin yang berlokasi di komplek perkantoran Pemda Kabupaten Bogor, dikawasan Cibinong, kini kondisinya sudah memprihatinkan.
Kondisi Masjid Agung Baitul Faidzin yang berlokasi di komplek perkantoran Pemda Kabupaten Bogor, dikawasan Cibinong, kini kondisinya sudah memprihatinkan.

Sebelumnya, Kondisi memprihatinkan yang terlihat jelas dari bangunan megah masjid Agung Baitul Faidzin yang berlokasi di komplek perkantoran Pemda Kabupaten Bogor, kawasan Cibinong, kini mulai disorot dari kalangan alim ulama.

Pasalnya, hanya dalam kurun waktu dua (2) tahun, kondisi masjid Baitul Faidzin yang selesai dilakukan rehab berat dengan menghabiskan uang pajak dari masyarakat Bumi Tegar Beriman yang nilainya mencapai Rp21,8 miliar pada tahun 2017 itu kini kondisinya sudah banyak alami kebocoran bagian atap atau plafonnya.

Pengasuh majelis Taklim Al-Ikhbar PWI Kabupaten Bogor, Ust AY Sogir mengatakan, kondisi bangunan masjid agung Baitul Faidzin yang dibiayai APBD hingga puluhan miliar rupiah yang baru selesai dibangun sejak 2 tahun terakhir itu, akan tetapi kini bangunannya tidak repsentatif.

“Tidak nyaman juga, terutama saya memprotes sarana tempat thaharah atau tempat untuk bersuci (wudhu),” kata Ust AY Sogir kepada wartawan media ini, Rabu (10/05/2023).

Menurut dia, kondisi yang tak layak di area lokasi bersuci bagi jamaah yang datang tersebut, akan sangat berdampak tentang kesucian dalam beribadah seseorang.

Apalagi, seluruh masyarakat Kabupaten Bogor khususnya berpusat untuk melakukan salat di Masjid Agung Baitul Faidzin tersebut.

“Sarana tempat wudhunya itu loch, dari tempat buang air kecil dengan tempat jamaah untuk berwudhu menempel,” ucapnya.

Selain itu, proyek pembangunan masjid agung Baitul Faidzin dilelang pada tahun 2017 dengan pagu anggaran Rp24,78 miliar. Kemudian dimenangkan oleh PT Multi Gapura Pembangunan Semesta dengan penawaran Rp21,8 miliar.

Meski pembangunan konstruksinya sudah selesai pada akhir tahun 2017, tapi Masjid Baitul Faidzin tak lantas bisa digunakan. Pasalnya, pembangunan interior dan halaman luar atau lanskap baru di lakukan pada tahun 2018.

Pemkab Bogor kembali menyiapkan anggaran Rp2,71 miliar untuk interior masjid yang dimenangkan oleh PT Kolam Intan Prima dengan nilai penawaran Rp2,63 miliar, dan menyiapkan Rp1,76 miliar untuk pembangunan lanskap yang dimenangkan PR Trinaya Bersinal dengan penawaran Rp1,62 miliar.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *