Sukaraja, BogorOnline.com – Nurul Fikri (31) warga kampung Cilebut Lebak, RT 05 RW 04 Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, keluhkan lambatnya bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diperoleh keluarganya itu.
Pasalnya, kondisi rumah milik orang tuanya itu kini terlihat sangat memprihatinkan jauh kata layak lantaran bagian atap atau genteng kediamannya mengalami kebocoran parah saat hujan turun tiba.
Nurul Fikri (31) alias Herul menyatakan, jika dirinya merasa di anak tirikan oleh pemerintah daerah setempat, lantaran bantuan RTLH atau rutilahu yang menjadi program pemerintah pusat, provinsi Jawa Barat hingga ketingkat pemda setempat, dikarenakan tak adanya bantuan untuk perbaikan rumah yang ditempati keluarganya itu.
Ia juga mengaku, jika pihak pemerintah desa setempat pernah mendatangi kediamannya itu untuk melakukan pengecekan dan pemotretan kondisi tempat tinggalnya tersebut pada akhir tahun 2022 lalu.
“Dulu pernah ada orang desa ke rumah saya, sekitar bulan November 2022 lalu untuk melihat kondisi atap rumah saya. Tapi sampai sekarang, bantuan perbaikan rumah bagi orang tua saya ini tak kunjung terealisasi,” ujar Herul kepada wartawan media ini, Kamis (13/7/23) malam.
Ia menerangkan, ketidakmampuan dirinya beserta keluarganya kecilnya itu, dikarenakan pekerjaan sehari-hari yang ia lakoni hanyalah sebagai buruh harian lepas. Dimana juga, bahwa rumah dari kedua orang tuanya itu kini dihuni oleh dirinya bersama satu kakak lelakinya yang juga merupakan pekerja harian lepas dengan penghasilan tak jelas untuk sehari-harinya.
“Bapak saya sudah meninggal, kalau ibu saya kerja sebagai asisten rumah tangga yang jarang pulang ke rumah. Jadi rumah ini, sehari-hari saya tinggali hanya berdua dengan abang saya yang bernama Abdul Halim alias bang Adul,” jelasnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, selama ini dirinya selalu menerima kondisi keadaan keluarganya yang tak pernah tersentuh bantuan apapun dari pemerintah. Akan tetapi, mengenai kondisi tempat tinggalnya itu, ia mengaku sangat membutuhkan bantuan dari pemda setempat agar kediamannya itu bisa ditempati kembali dengan layak.
“Ini kalau hujan atap genteng rumah saya pasti bocor parah, terkadang malah kalau gerimis atau hujan cukup sedang saya matikan saklar listrik. Khawatir, kalau enggak dimatikan bisa konslet listrik rumah orang tua saya ini, akibat atap yang mengalami kebocoran saat hujan turun,” tegasnya.
“Untuk itu saya mengharapkan, dengan adanya aspirasi yang saya sampaikan ini, instansi terkait dilingkup Pemkab Bogor dapat terketuk hatinya agar bisa membantu memperbaiki rumah saya in secepatnya karena kondisinya sangat memprihatinkan. Kalau tidak percaya silahkan datang ke rumah saya ini, lihat kondisinya bagaimana,” pungkasnya.