Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan meluncurkan satu aplikasi terintegrasi untuk menggabungkan beberapa aplikasi yang ada secara bertahap. Tercatat, saat ini ada sekitar 128 aplikasi di lingkungan Pemkot Bogor.
Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XX Tahun 2023 LAN (Lembaga Administrasi Negara) RI ini diinisiasi Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat dengan nama aplikasi Super Jendela Tunggal Talas Bogor.
Nantinya, warga dan ASN dapat mengakses semua layanan publik terintegrasi berbasis layanan WhatsApp atau WA Chat Bot yang dirancang untuk memberikan respons otomatis berdasarkan input dan permintaan yang diterima, sehingga interaksi menjadi lebih praktis dan efisien.
Aplikasi ini memungkinkan warga untuk mengakses berbagai aplikasi, seperti informasi hibah dan bansos, layanan pengaduan, layanan publik unggulan, struktur pemerintahan hingga pengaduan dan saran.
Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat menyebut, saat ini di perangkat-perangkat daerah di Kota Bogor banyak terdapat aplikasi, baik untuk aparatur sipil negara (internal) maupun untuk publik atau masyarakat (eksternal).
Diakuinya banyaknya aplikasi ini bagian dari upaya digitalisasi pemerintahan. Sejak tahun 2014 awal Smart City, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berlomba-lomba membuat inovasi untuk mempermudah pelayanan di bidang tugasnya dengan membuat aplikasi.
“Trend saat ini bagaimana menggabungkan aplikasi. Bagaimana caranya semua aplikasi itu dapat diakses hanya dari satu aplikasi,” jelasnya.
“Saya dari Kominfo, karena sedang melaksanakan Diklat PKN 2 menangkap ini sebagai sebuah kebutuhan dan arahan dari pimpinan, bagaimana memudahkan masyarakat sehingga hanya satu kali akses (aplikasi),” katanya.
Sebelumnya, lahirlah Bogor Single Window (BSW) yang merupakan aplikasi super menyatukan seluruh aplikasi yang ada di Kota Bogor dengan didukung oleh database terpusat dan kerangka kerja Smart City.
“Harapannya BSW ini menjadi rumah besar bagi semua aplikasi-aplikasi. Walaupun masih terbagi dua BSW ini, ada yang untuk ASN dan BSW publik,” tuturnya.
Berdasarkan survei, masyarakat Kota Bogor hampir 98 persen memiliki aplikasi WA (WhatsApp) dari total 89 persen masyarakat Kota Bogor yang memiliki gawai atau smartphone.
Dengan membaca kondisi tersebut, pihaknya melengkapinya dengan membuat layanan WhatsApp Talas Bogor (Data dan Layanan Terintegrasi) yang merupakan layanan publik melalui Whatsapp Pemerintah Kota Bogor.
“Jadi masyarakat yang tidak ingin mendownload aplikasi bisa tetap terlayani dengan cara WA. Tapi tetap nanti diarahkan ke aplikasi-aplikasi tertentu. Harapannya mempermudah, misalnya untuk hibah bansos ke Sahabat, pelayanan jaminan kesehatan ke Solid, kependudukan ke Sitanduk,” katanya.
Memang kata Rahmat, masih ada tantangan kedepannya, karena ada aplikasi-aplikasi yang berasal dari pemerintah pusat. Untuk itu pihaknya tengah mengupayakan agar bisa bergabung menjadi dalam satu aplikasi.
“Sebenarnya ini trend nasional, di Jawa Barat ada Jabar Super App Sapa Warga, di pusat akan membuat aplikasi Indonesia Satu. Tujuannya sekali lagi untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Rencananya, aplikasi Super Jendela Tunggal Talas Bogor akan diluncurkan pada 18 Oktober 2023.
“Tapi ini masih tahap pengembangan, kurang lebih ada 50-an aplikasi dari 128 aplikasi. Jadi nanti bertahap semua masuk, kalau di Diklat saya itu ada istilah milestone atau ini tahap awal, nanti terus diperkembangkan,” jelasnya.
Sejauh ini kata dia, inovasi ini didukung pimpinan, seperti Wali Kota Bogor, Bima Arya, Wakil Wali Kota Bogor dan Sekda. Pasalnya, ini merupakan arahannya dalam rangka mempermudah warga dalam pelayanan juga aspirasi dari DPRD yang mewakili masyarakat. (Advetorial)