BOGORONLINE.COM -Puluhan muda-mudi yang tergabung dalam Majelis Milenial Gen Z Kota Tangerang menggelar diskusi untuk mengangkat sejumlah isu strategis menjelang Pemilu 2024. Kelompok ini berkumpul mendiskusikan tentang kesadaran dan keterlibatan generasi muda untuk menentukan masa depan bangsa dengan memilih calon yang tepat, baik eksekutif maupun legislatif.
Ketua Presidium Majelis Milenial Gen Z Kota Tangerang, Robi mengatakan, diskusi ini menjadi gerakan awal untuk membangun kesadaran generasi milenial dan generasi Z untuk berperan aktif dalam Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, peran dua generasi ini sangat vital menentukan masa depan bangsa,
“Kesadaran yang kita coba pupuk dalam majelis ini diharapkan membuka cakrawala berpikir generasi muda untuk menjadikan pemilu 2024 sebagai momen penting memilih pemimpin yang tepat,” kata Robi, di sela diskusi yang digelar di Kebun Bahagia, Kampung Darussalam, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu 5 November 2023.
Bukan hanya itu, kalangan milenial dan gen z sebagai pemilik suara, kata Robi, bisa menyadari bahwa sebagai individu mereka juga menjadi bagian penting untuk menentukan masa depan bangsa ini.
“Apalagi pemilih pada pemilu 2024 didominasi generasi milenial dan gen z, porsinya mencapai 62 persen dari jumlah total pemilih. Karena itu, harus disadari Pemilu bukan sekedar pesta demokrasi, tapi jaga anak tangga untuk membuat situasi menjadi lebih baik, minimal dalam jangka waktu lima tahun kedepan,” paparnya.
Diskusi yang berlangsung hangat, kata dia, mengelaborasi definisi istilah dalam kepemiluan, di antaranya soal menyangkut penyelenggaraan, fungsi lembaga parlemen dan wakil rakyat, baik DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota, dan DPD. Selain itu, tentu juga menyangkut Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang pelaksanaannya berbarengan dengan Pileg pada 14 Februari tahun depan.
“Juga menyoal daerah pemilihan, dan siapa saja calon yang berkontestasi,” kata dia.
Dengan pemahaman mendasar itu, lanjut dia, generasi muda yang nantinya juga akan menggunakan hak pilih menjadi sadar atas dasar apa dia menjatuhkan pilihan pada calon tertentu.
“Dalam istilah lain kami ingin agar generasi milenial dan generasi z menjadi pemilih yang cerdas. Menggunakan hak pilih dengan kesadasaran dan tanggungjawab,” kata dia.
Robi menyadari, ikhtiar membangun kesadaran politik untuk kalangan muda memang memiliki tantangan yang cukup besar. Hal tersebut, tidak sedikit generasi muda yang pesimis pemilu bisa melahirkan wakil-wakil rakyat yang mewakili aspirasi mereka. Kondisi itu, lanjut dia, masih terbilang wajar karena generasi muda dan generasi z belum mendapat informasi yang cukup soal figur caleg yang menjadi kontestan.
“Belum mengenal banyak siapa saja calonnya, bagaimana treck recordnya apalagi soal gagasan dan program yang akan diperjuangkan,” kata dia.
Karena itu, Majelis Milenial dan Gen Z Kota Tangerang akan berupaya membangun “jembatan” informasi dan komunikasi antara caleg dengan kalangan milenial dan gen z.
“Pengenalan ini bisa melalui diskusi bedah DCT (daftar calon tetap) dan lebih baik lagi dengan menghadirkan calon ke forum diskusi. Agar, proses demokrasi semakn matang karena berjalan dengan adu gagasan, adu program, dan juga dialog,” kata dia.
Hadir menjadi narasumber diskusi, Akademisi Universitas Pertahanan (UNHAN) Dedi Kurnia. Materi diskuis juga diisi oleh Saeful Ramadhan yang berprofesi sebagai Jurnalis. Kegiatan itu juga dihadiri, Ketua KNPI Kecamatan Batuceper Hardiansyah.
Dedi Kurnia menyampaikan, bahwa majelis ini yang dihuni generasi milenial dan gen-z ini bisa menjadi wadah untuk memupuk kesadaran kolektif terhadap berbagai situasi yang berkembang dewasa ini, khususnya menyangkut isu kepemiluan.
“Generasi milenial dan Gen-z mulai harus menjadi pemilih cerdas. Selama ini jika hanya menjadi objek maka sekarang kita harus menjadi subjek demi arah demokrasi yang lebih baik,” kata Akademisi UNHAN tersebut.