BOGORONLINE.com, KABUPATEN BEKASI – Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI di berbagai daerah, menjadi tradisi tahunan. Warga diseluruh penjuru negeri dengan gembira merayakan hari sakral tersebut.
Tidak ketinggalan, Warga Rt 08, Perumahan Griya Pratama Mas (GPM), Desa Cikarageman, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Warga perumahan yang berada di belahan Selatan Bekasi itu, ikut merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai kegiatan. Menurut salah satu warga, pada hari itu kegiatan dilakukan sejak pagi sampai sore hari.
Sebagai warga Kabupaten Bekasi, kegiatan tidak hanya HUT RI 79 (17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2024), namun kegiatan itu juga dalam rangka memperingati hari jadi 74 (14 Agustus 1950 – 14 Agustus 2024) wilayah yang mempunyai slogan Swatantra Wibawa Mukti (Daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri), jatuh pada 14 Agustus.
“Kami warga perumahan, larut dalam memperingati dua hari bersejarah itu. Berbagai kegiatan dilakukan sejak pagi sampai sore hari,” tutur salah satu warga GPM, Adha Ninggar kemarin di Cikarageman.
Kata dia, pelaksanaan dibantu anggota Karang Taruna (Katar) 08. Tahap awal, mendata peserta dengan membagi kategori, TK dan SD. Termasuk mendata emak-emak warga 08 yang akan ikut lomba.
“Dengan melibatkan katar 08, semua kegiatan berjalan sesuai rencana. Kalau pun ada yang tertinggal, itu hanya masalah tehnis,” terang Ninggar yang juga ketua panitia pelaksana kegiatan di pemukiman tempat tinggalnya.
Diantara permainan yang ditampilkan lanjutnya, lomba anak-anak tingkat TK dan SD meliputi, Mewarnai untuk tingkat TK, Balap karung tingkat TK dan SD. Masukan paku ke dalam botol tingkat TK dan SD, masukan bendera ke botol tingkat TK dan SD serta mengupas telur rebus tingkat TK serta kelereng sendok tingkat TK dan SD.
“Namanya anak-anak, semua bergembira sambil tertawa. Ada juga yang bernyanyi lagu wajib dan meneriakkan yel yel Merdeka,” lanjutnya.
Sementara emak-emak tambah Ninggar, permainan yang dilombakan, Dempet balon, joget balon, terong balon dan lempar air. Bahkan ada permainan yang cukup menggelitik layaknya dewan, rebutan kursi.
“Selain tertawa kencang, mereka juga memperlihatkan kalau hari itu, benar-benar menikmati kemerdekaan. Dapat bertemu dan bersilaturrahmi dengan tetangga. Ini yang paling heboh, ada aja yang lucu dan menjadi sumber tawa dan canda,” tandasnya.
Soeft