Dedie Rachim Janji Tingkatkan Pemberdayaan Pemuda dan Pengelolaan Limbah di Kampung Mongol

BOGORONLINE.com – Seorang pria paruh baya menghampiri Dedie A. Rachim saat calon Wali Kota Bogor nomor urut 3 ini mengunjungi Kampung Mongol, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Pria yang diketahui bernama Budi Mongol, mengenakan kemeja panel dan celana hiking, menyampaikan harapan besar agar Dedie dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat jika terpilih pada Pilkada 2024.

“Saya ingin kembangkan Kampung Mongol, terutama untuk pemuda, dengan mengelola limbah daun dan pohon menjadi kompos. Insyaallah akang (Dedie) jadi wali kota, produk lokal ini bisa dipasarkan di sini juga, sehingga menjadi sumber pendapatan pemuda,” ungkap Budi Mongol.

Ia menambahkan, program pemberdayaan pemuda ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan, agar generasi muda di Kampung Mongol tidak terpaksa mengikuti jejak orang tua mereka yang banyak terjun ke jalanan.

Dedie A. Rachim menyambut baik gagasan tersebut dan menegaskan bahwa Kampung Mongol sudah menjadi salah satu wilayah yang diperhatikan sejak ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor pada periode 2019-2024.

“Sejak menjabat, beberapa program untuk mengatasi permasalahan sosial di Kampung Mongol sudah kami laksanakan. Mulai dari pemberdayaan masyarakat hingga pelatihan keterampilan. Yang terpenting, seperti disampaikan Pak Budi, adalah memutus mata rantai permasalahan di sini,” jelas Dedie.

Dedie juga menyoroti pentingnya akses pendidikan bagi anak-anak di Kampung Mongol. Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi tantangan sosial di wilayah tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas pendidikan sejak dini.

“Anak-anak di sini sering kali tidak punya akses pendidikan karena kondisi ekonomi orang tua dan jauhnya lokasi sekolah. Oleh karena itu, masyarakat menginginkan agar wilayah ini memiliki PAUD dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat),” lanjut Dedie.

Ia juga menyebut beberapa lembaga NGO telah masuk ke Kampung Mongol, memberikan pendidikan bahasa Inggris serta pelatihan keterampilan motorik dan karakter. Namun, ia menekankan perlunya penataan yang lebih terintegrasi agar dampak positif dari program-program tersebut bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

“Ke depan, kita akan menata lebih baik lagi, lebih terintegrasi, sehingga Kampung Mongol dapat menjadi pusat perhatian dengan segala potensi yang dimiliki. Ini akan membawa manfaat besar bagi warga di sini,” paparnya.

Dedie juga berkomitmen untuk menjadikan Kampung Mongol sebagai pusat pelayanan terpadu untuk pengelolaan limbah rumah tangga. Ia menyadari bahwa pengelolaan limbah adalah salah satu isu utama di wilayah ini, mengingat banyaknya warga yang sudah memanfaatkan limbah seperti komputer, HP, dan barang elektronik bekas.

“Kami ingin Kampung Mongol menjadi semacam pusat pelayanan terpadu untuk pengelolaan limbah rumah tangga. Jika ditata ulang dengan baik, tempat ini bisa menjadi pusat pengelolaan yang efektif,” ungkapnya.

Selain itu, Dedie menekankan pentingnya pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi warga terkait pengelolaan limbah. Menurutnya, jika program ini dilaksanakan dengan benar, permasalahan yang selama ini menjadi beban masyarakat akan terselesaikan secara bertahap.

Di akhir kunjungannya, Dedie Rachim juga sempat berkeliling ke gang-gang kecil di Kampung Mongol, menyapa warga, dan menyerap aspirasi mereka untuk perbaikan di masa mendatang.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *