BOGORONLINE.com – Debat Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024 berlangsung sengit di MNC Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat. Para kandidat berlomba mempresentasikan visi dan misi untuk membawa perubahan signifikan bagi Kota Bogor, dengan fokus pada isu-isu utama seperti kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan.
Kelima pasangan calon, yaitu Sendi Fardiansyah-Melli Darsa, Atang Trisnanto-Annida Allivia, Dedie A. Rachim-Jenal Mutaqin, Rena Da Frina-Teddy Risandi, serta Raendi Rayendra-Eka Maulana, menyampaikan berbagai ide dan solusi bagi tantangan yang dihadapi Bogor.
Dalam tema kesehatan, para kandidat menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan yang terjangkau dan merata. Beberapa calon mengusulkan peningkatan fasilitas kesehatan di wilayah terpencil, termasuk penyediaan sistem layanan online untuk mempermudah warga dalam mendapatkan konsultasi kesehatan. Selain itu, ada juga usulan untuk menambah ambulans dan menyediakan layanan darurat gratis, guna mengatasi kebutuhan kesehatan yang mendesak.
Di bidang ekonomi, para kandidat sepakat bahwa pemulihan ekonomi pasca-pandemi merupakan prioritas. Program pemberdayaan UMKM, digitalisasi ekonomi lokal, dan dukungan modal untuk pengusaha kecil menjadi poin utama. Para calon juga menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan keterampilan dan program kewirausahaan, khususnya bagi generasi muda. Kesepakatan tercapai bahwa ekonomi Bogor perlu digerakkan dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor.
Dalam isu lingkungan, semua pasangan calon menyadari urgensi pengelolaan sampah yang efektif dan pentingnya upaya mitigasi banjir. Salah satu kandidat menyoroti perlunya memperluas ruang terbuka hijau dan taman kota untuk mengurangi polusi udara serta memberikan area rekreasi bagi masyarakat.
Di akhir debat, calon Wakil Wali Kota Bogor, Eka Maulana, mengakhiri dengan pernyataan yang menyentuh hati, menyoroti berbagai permasalahan yang masih dihadapi Bogor.
“Setelah mengunjungi ratusan tempat dan berbicara dengan ribuan warga, kami sadar akan tanggung jawab besar untuk menghadirkan keadilan sosial di Kota Bogor,” ujar Eka.
Ia menekankan pentingnya program berobat gratis dengan KTP, subsidi bagi murid di sekolah swasta, pembangunan alun-alun di perkampungan, serta pusat daur ulang sampah, dan rumah perlindungan bagi anak dan perempuan.
“Salurkan hak suara Anda pada 27 November nanti. Setiap suara menentukan masa depan Kota Bogor yang lebih baik,” ajaknya, diiringi semangat untuk menjadikan Bogor kota yang lebih bercahaya.