Gawat, Pengurus KONI Kabupaten Bogor Mundur Massal

BogorOnline.com – CIBINONG

Kemelut di internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor tak juga mereda. Prahara di tubuh induk organisasi keolahragaan ini justru semakin kentara setelah baru-baru ini terjadi aksi pengunduran diri “massal” yang dilakukan sejumlah pengurus. Dan kondisi ini dikabarkan akan terus terjadi hingga beberapa pekan ke depannya nanti.

Dalam sepekan ini, tercatat tiga orang yang memilih mundur secara resmi dari kepengurusan KONI masa bakti 2023-2027. Mereka di antaranya Ade Kurniawan, Deni Firmansyah dan Panji Wiguna. Ade menjadi pihak yang pertama kali menyatakan mundur melalui surat resmi bermaterai pada Rabu, 14 Mei 2025.

Di struktur organisasi, bila merujuk Surat Keputusan terdahulu (sebelum adanya Pergantian Antar Waktu), Ade sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi. Sementara di SK terbaru, posisinya bergeser menjadi Wakil Ketua I. Ade menegaskan, alasan utama yang membuatnya memilih mengundurkan diri dari KONI era kepemimpinan Dedi Bachtiar di antaranya, situasi internal organisasi yang kini sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dimana komunikasi dan kordinasi antar bidang dan pengurus tidak berjalan dengan baik.

“Terutama soal anggaran, yang tiba-tiba ada keputusan atau kebijakan yang telah ditetapkan tanpa terlebih dahulu diputuskan di dalam rapat kepengurusan. Padahal tanggung jawab kita di masing-masing bidang kepengurusan itu besar,” papar Ade yang juga menjabat sebagai ketua d salah satu satu sayap Partai Gerindra, Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA) Kabupaten Bogor.

Diketahui, sebanyak 16 pengurus KONI Kabupaten Bogor masa bakti 2023-2027, pada Senin (5/5/25) lalu, mendapatkan surat pemberitahuan bahwa keberadaan mereka di kepengurusan KONI telah selesai. Pergantian kepengurusan itu diklaim merupakan hak prerogratif Ketua Umum KONI Pemkab Bogor, Dedi Ade Bachtiar dalam melakukan pergantian antar waktu (PAW).

Ade menyatakan, bahkan setelah terjadi PAW, Ketua KONI tidak mengumpulkan para pengurus untuk sekadar konsolidasi dan memberikan informasi terkait situasi organisasi. Lepas dari kepengurusan KONI, Ade mengaku akan tetap memantau dinamika yang terjadi.
“Banyak keputusan organisasi yang diambil tidak berlandaskan AD/ART dan musyawarah atau rapat struktur kepengurusan,” sambung Ade.

Pada kesempatan yang sama, Panji Wiguna yang notabene pengurus di Bidang Pendidikan dan Penataran juga mengikuti langkah Ade. Panji menyatakan mundur dari kepengurusan pada Rabu 14 Mei 2025. Namun Panji tidak secara gamblang menuangkan alasannya di dalam surat pernyataan pengunduran dirinya.

Sementara itu, dua hari berselang, tepatnya Jumat (16/5/2025), giliran Deni Firmansyah yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga mengikuti langkah Ade.

“Kalau kita bicara soal KONI, organisasi ini merupakan wadah pembinaan seluruh cabor. Namun belakangan ini saya justru mendapatkan banyak keluhan dari pengurus cabor dan atlet. Di waktu yang sama, saya justru melihat ada oknum pengurus yang diduga selalu mengutamakan kepentingan pribadinya,” tutur Deni.

Deni memang bukan orang baru di kepengurusan KONI. Pada era kepemimpinan Junaidi Samsudin, ia juga sempat tercatat sebagai pengurus KONI Kab Bogor. Deni merasa dirinya sudah tidak nyaman dengan situasi internal organisasi. Deni mengaku akan tetap siap membantu membangun dunia olahraga Kab Bogor meski di luar lingkaran KONI.

“Bila kelak saya mendapati bukti kongkret terkait ketidakberesan pengelolaan anggaran, saya akan laporkan ke penegak hukum. Dan saya ingin menegaskan bahwa pengurus KONI tidak boleh mendapatkan keuntungan dari proses mutasi atlet. Sementara tidak demikian yang terjadi saat ini di KONI Kab Bogor,” paparnya.(rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *