Kita semua tahu Ibu adalah sosok penting, yang telah mengandung juga melahirkan kita, dan ibulah yang merawat dan membesarkan anaknya. Wanita yang mempertaruhkan nyawa dan bekerja keras demi melihat anaknya tumbuh.
Hari Kartini sudah lewat beberapa hari lalu, tapi aku tetap ingat tentang Kartini yang telah aku pelajari. Karena itulah aku teringat sosok ibu.
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh pelopor kebangkitan perempuan di negara ini. Dia memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak putus asa. Dengan sifatnya itulah ia mampu mewujudkan kaumnya bebas dari kebodohan serta diskriminasi di masa lalu. Membuat wanita di masa kini tidak lagi patah semangat.
Sosok Kartini telah mengingatkanku pada ibu. Ibu telah mengajariku banyak hal, dia yang membantu anaknya berjalan. Dia yang pertama kali mengenalkanku pada angka dan huruf. Ibu memberi tahu padaku mana yang benar dan salah. Dengan sabar ibu merawat anaknya ini.
Setiap ucapan ibu dapat membangun diri anaknya. Saat aku merasa kebingungan dan sedih, ibu datang memberi saran. Jika aku berbuat baik ibu akan menyukainya. Ibu pasti pernah memarahi bahkan benci pada anaknya sebab anaknya telah melakukan kesalahan. Tapi bukan benci sesungguhnya, ibu hanya ingin anaknya menjauhi hal yang tidak benar.
Ibu berkata padaku agar selalu bisa bekerja. Sejak dulu ibu melakukan banyak hal, bekerja di salon, membuat kue, atau dagang. Kegiatan positif apapun kita lakukan agar tidak jadi pemalas, katanya. Supaya anaknya jadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Ibu, aku tidak bisa sehebat dirimu, tapi aku akan berusaha agar bisa membuatmu bangga. Aku berdoa agar ibu selalu sehat. Dirimu adalah sosok yang kuat, mampu menghadapi cobaan dan melewatinya dengan sabar. Hingga kini aku masih bisa melihat senyumanmu, Ibu.
Terima kasih ibu, telah merawatku sepenuh hatimu. Meski aku tidak bisa membalas semua jasamu, aku akan berusaha menjadi anak yang baik. Hanya dirimu yang dapat membangkitkan semangatku. Kaulah “Kartini” bagiku, ibu.
Silvia Monty





