Tender TPAS Nambo Diperkirakan Selesai Pekan Depan

Bandung, bogoronline.com – Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Nambo, menemukan titik terang. Saat ini, TPAS yang ditargetkan beroperasi pada 2017 itu sudah memasuki tahap akhir proses tender.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan TPPAS harus segera diselesaikan agar bisa mengatasi masalah sampah.

“Untuk penanganan sampah, kita terus bergerak. Nambo sudah di titik akhir, mudah-mudahan minggu-minggu ini selesai tendernya,” ujar Aher, kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (11/3/2016).

Aher mengaku geregatan, soal lambannya proses pembangunan TPPAS tersebut. “Mudah-mudahan 2 minggu lagi selesai tendernya di Nambo. Gemes juga saya ingin cepat selesai ini,” tuturnya

Selain Nambo, pembangunan TPAS yang juga dikejar yaitu TPPAS Legok Nangka. Aher berharap pada masa jabatannya selesai, ia menginginkan dua TPPAS tersebut sudah selesai dibangun akan menjadi TPPAS yang modern, terpadu dan ramah lingkungan pertama di Indonesia.

Bupati Bogor, Nurhayanti juga mengingingkan TPAS tersebut bisa operasional di 2017.

“Nambo sekarang pembangunannya kan sudah mulai, saya yakin 2017 sudah bisa operasional,” katanya.

Masalahnya, memang masih ada ketidaksepakatan antara penggarap dengan Pemerintah Provinsi soal besaran uang kerohiman yang akan diberikan. Namun, Bupati mengatakan, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi pemerintah untuk membayarkan uang tersebut. “sambil berjalan itu kita selesaikan,” katanya

 

Data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor, menyebut masih ada 25 penggarap.yang belum mau menyerahkan lahan garapannya. Mereka meminta pemerintah membayar uang kerohiman sebesar Rp36 ribu permeter, sementara pemerintah hanya sanggup Rp16.250 permeter.

 

Bupati mengatakan, TPAS Nambo sangat dibutuhkan untuk menggantikan TPS Galuga yang sudah overkapasitas. Nambo akan jadi tempat sampah warga Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok. “Sampah Jakarta juga mungkin saja nantinya dibuang disana, karena PT Indocemen Tunggal Prakarsa yang akan mengoperasikan TPAS tersebut membutuhkan  sampah dalam jumlah tonase yang besar  untuk produksi bahan pengganti batu bara,” tandasnya (dtc/ful)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *