BOGOR- Perayaan Cap Go Meh Bogor, Sabtu (11/2), diramaikan pawai Liong sepanjang 50 meter hingga iring-iringan Joli Dewa-dewa. Meski Jalan Surya Kancana, Bogor terus diguyur hujan.
Bogor Street Fest 2017 mulai memasuki puncaknya usai rehat solat Magrib. Hal itu ditandai dengan masuknya Joli yang membawa Dewa-dewa dalam kepercayaan etnis Tionghoa.
Usai kirab budaya, Liong sepanjang 50 meter mulai masuk yang dibawa sekumpulan penampil. Dibawah guyuran hujan gerimis, Liong itu nampak gagah menyala dalam warna kunkng dan merah.
“Sekarang masuk Liong yang panjangnya sampai 50 Meter!,” seru pemandu acara.
Tidak lama, Liong yang berukuran lebih kecil pun tidak ikut ketinggalan. Walau berukuran lebih kecil, gerakan liong tersebut tampak gesit dan tidak kalah lincah.
Di belakangnya, sudah menunggu sejumlah barongsai dengan berbagai warna. Tak lupa pawai mobil menampilkan figur ayam sebagai shio di tahun ini.
Ketika para penonton terhanyut dalam liukan Liong dan barongsai, mendadak terdengar bunyi ramai dari dalam Vihara Dhanagun. Perlahan, rombongan Joli yang membawa para Dewa keluar dari pekarangan vihara dan bergabung dalam pawai.
Tercatat ada sekitar 23 sampai 24 Joli yang ikut serta. Joli itu merupakan bentuk keikutsertaan sejumlah vihara di Indonesia, tidak terkecuali Bogor. Para Joli itu membawa sejumlah Dewa, seperti Dewi Kwan Im dan lainnya. Namun tidak hanya dari Indonesia, juga ada penampil dari luar negeri seperti Taiwan.
“Tahun ini ada 41 kesenian, parade dan perform, 29 liong barong, 25 joli dan penampil dari Tainan,Taiwan,” ujar Humas Cap Go Meh Bogor Street Fest 2017, Yandi di Vihara Dhanagun, Sabtu (11/2).
Para peserta pawai dan Joli pun akan melanjutkan perjalanan menuju Vihara Dhamakaya dan Budhasena. Setelah sampai di vihara ketiga, rombongan pawai akan kembali ke Vihara Dhanagun sekaligus menutup acara Cap Go Meh. Diperkirakan acara pawai akan berakhir pada pukul 23.00 WIB.
“Setelah ke Dhamakaya dan Budhasena pawai itu kembali lagi ke sini, beres jam 23.00 WIB,” tambah Yandi. (cex)