BOGORONLINE.com, PARUNGPANJANG – Dalam situasi pandemi Covid-19 berimbas pada pengusaha kreatif Ban Vulkanisir di Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang. Usaha yang diwadahi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) itu nyaris gulung tikar karena tidak ada pesanan.
Unit usaha BUMDes Lumpang pengelolaan limbah ban, “Lumpang Gemilang” ini bertempat di Kampung Cilangkap RT 002/001 Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang ini bermaksud untuk meningkatkan ekonomi pemuda desa.
“Kreativitas pemuda yang terbentuk dalam wadah karang taruna ini, bisa mengelola limbah ban menjadi vulkanisir. Awalnya, pertemuan ini difasilitasi desa yang berakhir terbentuknya usaha ini,” kata ketua Bumdes Desa Lumpang, Ajies Supendi, Kamis (10/06).
Menurut Ajies, usaha kreatif Ban Vulkanisir bisa diproduksi menjadi ban, kursi meja, dan tempat sampah ini berawal dari kreative pemuda.
“Saat itu, kita coba ada limbah ban ini kita jadikan usaha pemuda yang di wadahi oleh Bumdes Lumpang, “jelasnya.
Ajies mengutarakan, perjalan usaha ban Vulkanisir ditengah pandemi Covid 19 ini berdampak pada jumlah pemesanan, sejak tahun 2020 usaha ini mengalami penurunan sampai 70 persen karena adanya peraturan PSBB.
Sebelumnya, lanjut Ajies, pendapatan penghasilan cukup baik dan bisa memberi upah pada pekerja, meskipun tidak standar UMR tapi setidaknya para pemuda memiliki penghasilan dari tahun 2018-2019.
“Musibah Covid-19, berimbas pada pemesanan barang-barang berkurang sehingga, produksi kita ini menjadi berkurang. Bahkan, sempat berhenti dulu 2 sampai 3 bulan, karena tidak ada pemesanan, “ucapnya.
Pengaruh pandemi Covid-19, terhadap usaha ban Vulkanisir turun 70 persen atau jatuh drastis. Pihaknya mensiasati penurunan itu dengan memproduksi bahan-bahan yang ada, untuk bisa berjualan.
“Sekarang pekerja kami tinggal menyisakan 4 orang, dari 8 orang. Kalau untuk pembuatan satu paket bangku dan meja itu memakan waktu 2-3 hari, dan untuk marketnya kami hannya memasarkannya di wilayah kecamatan Parungpanjang, “pungkasnya. (Mul)
