Rumpin, Bogoronline.com – Aksi long march Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) di jalan rusak Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Hari Sumpah Pemuda ke-93 merupakan aksi teatrikal sebagai bentuk protes tidak terealisasinya jalur tambang yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ketua Umum HMR, Ibnu Sakti Mubarok menegaskan, aksi ini merupakan refleksi dari mahasiswa, pemuda dan masyarakat di Kecamatan Rumpin dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Isu pembangunan jalur khusus tambang, selama ini hanya jadi bahan basa basi dan janji politik saat pilkada. Kami HMR dan masyarakat Rumpin ingin menagih janji politik Gubernur Jawa Barat,” ungkap Ibnu.
“Selain long march dan aksi teatrikal, kami juga akan gelar orasi dalam mimbar bebas di lokasi utama aksi tagih janji politik pembangunan jalur tambang,” tambahnya.
Selain itu Ibnu mengatakan, aksi refleksi sebagai kegiatan sumpah pemuda digelar murni dari hati nurani mahasiswa dan aspirasi masyarakat di wilayah area pertambangan, yang menginginkan dibangunnya infrastruktur jalur khusus tambang.
“Ini juga sebagai peringatan kepada para pejabat politik, bahwa janji politik itu hutang yang harus dilaksanakan. Janji pejabat itu adalah sumpah sakti dibawah kitab suci. Jadi jangan cuma basa basi dan janji-janji tanpa bukti,” ucapnya.
Menanggapi aksi tersebut, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat H. Supono mengatakan bahwa dirinya setuju HMR menagih janji kepada pemerintah karena bukan hanya sekedar janji tapi itu realitas dilapangan karena jalan tambang tersebut sangat diperlukan.
“Hanya memang secara teknis ada kendala, maka dari itu secara teknis harus diselesaikan, jika memang kendalanya dipersoalan teknis secepatnya dan sebaik-baiknya agar jangan janji tinggal janji,” kata H. Supono, Senin (01/11/2021).
Menurut legislator asal Kabupaten Bogor ini, secara umum kawan-kawan di Komisi IV DPRD Jabar sesungguhnya sangat konsen dan mendorong untuk secepatnya pembangunan jalan tambang Rumpin-Parunglanjang karena tata ruang menjadi kacau balau dan suasananya juga sangat tidak kondusif hingga membuat kondisi dilapangan serba salah dimana ketika musim hujan kondisi jalan tidak karuan, becek, dan berlubang, dan jika musim kemarau juga debu.
“Paling tidak begini, memang kondisi dilapangan itu sangat memprihatinkan pertama banyak truk atau tronton yang membawa tanah pastinya itu mengotori, mengganggu lalu lintas, macet juga dan telah memakan korban pengendara motor atau pengendara lalu lintas lainya menjadi korban oleh karena tadi itu tronton ataupun juga truk yang melintas yang seharusnya juga memang tonasenya juga over,” pungkas politisi PAN tersebut.