Lapas Bogor jadi Pilot Projects Penyediaan Air Minum bagi Warga Binaan

BOGORONLINE.com – Untuk meningkatkan kualitas penyediaan air langsung konsumsi, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor melakukan kerja sama dengan PT. Beliver Karya Indonesia.

Menandai kerja sama dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang pengadaan mesin dan instalasi air minum bagi petugas, tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bogor Y. Waskito dan Presiden Direktur PT. Beliver Karya Indonesia Betania Eden Thenu di aula Graha Sahardjo, Rabu (15/6/2022).

Kepala Lapas Kelas IIA Bogor Y. Waskito mengatakan, ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan di Lapas Bogor sudah ada, namun menjadi hal penting dalam penyediaan air bersih ditingkatkan kualitasnya.

“Penyediaan air bersih di Lapas Bogor menjadi kebutuhan yang sangat penting dan urgent walaupun sarana sudah ada, tapi bicara kualitas mungkin akan lebih baik dihasilkan oleh PT Beliver Karya Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pihak PT Beliver Karya Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada Lapas Bogor terlebih menjadikan pilot projects di Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum di Lapas Bogor, dikatakan Waskito, diperkirakan 1.450 liter per hari dengan asumsi 2 liter per orang. Iapun mengharapkan melalui kerja sama ini ketersediaan akan air minum dapat terpenuhi.

“Mudah-mudahan dengan bantuan mesin dan instalasi air minum ini bisa memenuhi harapan kita memberikan yang terbaik khususnya kepada seluruh warga binaan. Dan instalasi ini sampai ke ruangan tidak hanya air dingin juga air panas,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Beliver Karya Indonesia Bethania Eden Thenu menuturkan, perusahaannya baru melakukan pengembangan di Indonesia, namun pengalaman sumber daya manusia didalamnya sudah berkiprah 30 tahun dalam proses instalasi dan pemurnian air di beberapa negara.

“Seperti di Maroko, Dubai dan beberapa negara Afrika lainnya. Pengalaman kita kelola air di Spanyol dan Prancis. Nah teknologi ini kita bawa ke Indonesia dan sebagai pilot project di Lapas Paledang dalam bentuk hibah,” ujarnya.

Dengan teknologi ini, kata Bethania, air yang dihasilkan bisa langsung dikonsumsi atau diminum dengan sesuai standar WHO. Sementara kapasitas produksi air yang dihasilkan setiap harinya mencapai 9.000 liter.

“Air yang nanti diproduksi bisa menghasilkan sekitar 9.000 liter per hari. Sumber airnya darimana?, dari PDAM yang sudah ada dan juga dari sumur. Air itu akan diubah untuk bisa langsung dikonsumsi,” imbuhnya.

Rencananya, pembangunan mulai dilakukan pada 27 Juni 2022 dan diperkirakan selesai serta bisa digunakan pada 30 Agustus 2022. Proses pembangunan diperkirakan menelan waktu satu bulan.

“Iya, instalasi langsung tersambung (ke setiap ruangan). Jadi buka keran, taruh gelas, bisa langsung minum dan tentunya dengan hasil lab sebelumnya. Dan untuk menghasilkan air panas kami instal lagi mesin kecil yang terhubung dengan pipa,” pungkasnya. (Hrs)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *