BOGORONLINE.com – Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari didampingi Dewan Pengawas dan Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) meninjau Pasar Teknik Umum (Tekum) Kemang di Jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, pada Kamis (3/10/2024).
Hery Antasari mengungkapkan pemantauan akan terus dilakukan di pasar-pasar yang menjadi perhatian Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi, serta pasar yang dianggap penting, seperti Pasar Tekum.
Meskipun pasar tersebut tidak menjadi lokasi survei harga BPS untuk penghitungan inflasi, ia mengatakan tetap ingin memastikan kestabilan harga komoditas yang penting bagi inflasi.
“Di sini terdapat komoditas seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, yang seringkali mempengaruhi tingkat inflasi. Harga-harga komoditas tersebut masih terkendali, bahkan beberapa di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelasnya.
Namun, ia menekankan bahwa kendali harga yang terlalu jauh di bawah HET juga perlu mendapatkan perhatian. Menurutnya, pengendalian harga tidak hanya diperlukan ketika harga di atas HET, tetapi juga ketika harga jauh di bawah HET, agar deflasi yang berkepanjangan dapat dihindari.
“Jika deflasi terus terjadi selama tiga bulan berturut-turut, ini perlu diwaspadai, karena bisa berdampak pada daya beli masyarakat,” katanya.
Selain memantau harga, Hery juga mendengarkan keluhan pedagang terkait margin keuntungan yang tidak sesuai harapan, serta masalah infrastruktur pasar.
Menurutnya, revitalisasi total pasar baru bisa dipikirkan setelah konsesi pihak ketiga selesai pada tahun 2025.
“Pengelolaan Pasar Tekum memang dari PPJ, tetapi infrastruktur masih dalam konsesi pihak ketiga, sehingga APBD atau investasi modal dari Perumda belum bisa dilakukan untuk perbaikan,” ujar Hery.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PPJ, Jenal Abidin mengatakan fokus saat ini dalam pengelolaan pasar lebih pada pelayanan kepada masyarakat dan pedagang, termasuk kenyamanan, kebersihan, ketertiban, perparkiran, MCK, dan bongkar muat.
“Aset pasar ini masih dalam proses penyelesaian antara Pemkot Bogor dengan PT Galvindo Ampuh. Diharapkan pada tahun 2027, proses revitalisasi bisa dilakukan,” kata Jenal. (*)