BOGORONLINE.com – Calon Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A. Rachim, terus menggalakkan blusukan sebagai bagian dari masa kampanye. Pada Kamis, 24 Oktober 2024, Dedie menyambangi wilayah Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, untuk menyapa warga sekaligus menggali potensi wilayah setempat bersama calon wakilnya, Jenal Mutaqin.
“Kunjungan ini istimewa, karena kami bertemu dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Buni Asih di Cipaku, yang memiliki potensi besar untuk pengembangan wisata batik, kuliner, dan pertanian,” ujar Dedie, saat berdialog dengan warga.
Dedie menyoroti inovasi urban farming yang diterapkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Ceriwis di Cipaku. Menurutnya, pendekatan ini sangat sesuai dengan karakteristik Kota Bogor yang minim lahan, namun memiliki potensi besar untuk pemanfaatan lahan terbatas.
“Kota Bogor memang tidak memiliki lahan luas, tetapi dengan model urban farming yang dilakukan oleh KWT Ceriwis, kebutuhan pewarna alami untuk batik juga dapat disuplai dari hasil tanaman mereka. Ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat baik antara KWT dan KUB,” jelasnya.
Dedie juga mengapresiasi kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengembangan motif dan produk batik khas Bogor yang digarap oleh KWT ini. Menurutnya, upaya ini akan memperkaya industri batik Bogor dengan kekhasan lokal yang menarik.
“Pengembangan motif dan produk batik ini akan menambah khazanah industri batik Bogor. Semangat dan kekompakan yang ditunjukkan kelompok ini sangat luar biasa,” kata Dedie.
Dalam visi besarnya bersama Kang Jenal, Dedie merencanakan pusat oleh-oleh khas Bogor yang akan memprioritaskan produk-produk lokal, khususnya dari UMKM setempat.
“Ke depan, kita butuh pusat oleh-oleh khas Kota Bogor, yang akan menjadi akses pemasaran bagi produk-produk UMKM. Rencana ini sudah ada, dan insyaallah akan terwujud dalam lima tahun ke depan,” jelas Dedie.
Ia juga menekankan bahwa motif batik khas Bogor harus mencirikan identitas lokal dengan unsur Pasundan yang kuat. “Motif batik kita harus menggambarkan ciri khas Bogor, seperti motif tanaman, bunga, atau ikon lokal seperti kujang dan rusa, sehingga memberikan variasi pilihan bagi konsumen,” tandasnya.
Dengan langkah ini, Dedie berharap ekonomi rakyat di Kota Bogor semakin kuat dan berkembang melalui produk-produk lokal yang unik dan memiliki daya tarik wisata.