BOGORONLINE.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau peningkatan potensi terbentuknya awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan petir di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh adanya Suspect Area di Samudra Hindia selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Aceh, Laut Filipina, dan Laut Banda. Suspect area dan sirkulasi siklonik tersebut menciptakan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di sejumlah wilayah di Indonesia.
BMKG menyebutkan bahwa hingga sepekan ke depan, beberapa wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan. Selain Suspect Area dan sirkulasi siklonik, dinamika atmosfer yang aktif, seperti fenomena La Niña lemah yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2025, serta angin monsun Asia, turut mempengaruhi aliran massa udara dari wilayah Asia ke Indonesia. Aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low juga meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
BMKG melaporkan bahwa selama sepekan ke depan, berbagai fenomena atmosfer akan mempengaruhi cuaca di Indonesia. Angin monsun Asia yang disertai La Niña lemah menjadi faktor utama dalam potensi hujan. Suspect Area diprediksi berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari NTB, perairan selatan Lampung-Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, dan Samudra Hindia selatan Jawa.
Sirkulasi siklonik diprediksi berada di Samudra Hindia barat laut Aceh, Laut China Selatan, dan Laut Banda. Daerah konvergensi lainnya diprediksi memanjang di Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, dari Jambi hingga Selat Sunda, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah lainnya. Kelembaban udara yang tinggi di lapisan bawah dan atas, serta labilitas lokal yang kuat, mendukung proses pembentukan awan konvektif.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
BMKG memprediksi bahwa selama periode 7-9 Januari 2025, sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan akan mengalami cuaca cerah hingga berawan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai kilat dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Sedang – Lebat: Sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
- Hujan Lebat – Sangat Lebat: Sebagian kecil wilayah Sumatera, Maluku Utara, Papua, dan sebagian wilayah Jawa serta Nusa Tenggara.
- Potensi Angin Kencang: Sebagian kecil wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Pada periode 10-13 Januari 2025, cuaca cerah berawan diprediksi terjadi di sebagian Bali dan Nusa Tenggara, serta sebagian besar Sulawesi dan Kepulauan Maluku. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat tetap berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Sedang – Lebat: Sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
- Hujan Lebat – Sangat Lebat: Sebagian kecil wilayah Sumatera, Jawa, dan Papua.
- Potensi Angin Kencang: Sebagian kecil wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, serta sebagian wilayah Jawa dan Bali.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
- Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
- Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.