House of Pramudya Tampilkan 18 Busana untuk Fashion Show Bertema Tenun dan Lurik

BOGORONLINE.com – Susi Pramudya, pemilik House of Pramudya, turut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun ke-9 Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Bogor yang digelar di Resto Fullbelly, Jalan Kaum Sari, Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Selasa (21/1/2025). Acara ini mengusung tema “Pesona Perempuan Tanah Parahyangan dalam Balutan Tenun Etnik Nusantara.”

Perayaan HUT KCBI ke-9 ini dihadiri langsung Ketua Umun KCBI pusat, KCBI Kota Bogor Ratna Prabanto yang sekaligus menjadi Model dalam giat ini, KCBI Kabupaten Bogor, KCBI Bandung, perwakilan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Perempuan Indonesia Maju (PIM) serta ibu Yantie Rachim, istri Wali Kota Terpilih Dedie A. Rachim, yang turut menjadi model dalam fashion show dengan mengenakan busana berbahan kain tradisional.

Dalam kesempatan tersebut, Susi Pramudya menampilkan dua segmen utama, yaitu Fashion Show bertemakan Tenun dan Fashion Dance bertemakan Lurik.

“Saya dipercaya untuk mengisi acara Fashion Show dengan tema Tenun dan Fashion Dance bertema Lurik. Untuk Fashion Show Tenun, ada 10 orang peserta, sedangkan Fashion Dance melibatkan 8 orang, sehingga total ada 18 orang yang berpartisipasi,” ungkap Susi Pramudya, Selasa (21/1/2025).

Susi melanjutkan, kegiatan ini tidak hanya menampilkan fashion show, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kecintaan terhadap kain tradisional. Para peserta dan tamu undangan disuguhkan dengan berbagai koleksi kain tenun dan lurik yang menggambarkan keindahan serta keunikan budaya Nusantara.

“Dalam acara ini juga menampilkan betapa pentingnya menjaga kelestarian kain tradisional dalam era modern. Dan kain tradisional dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari tanpa kehilangan nilai budaya yang melekat,” ujarnya.

Susi Pramudya berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan yang bertujuan melestarikan kain tradisional dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya ini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, diharapkan upaya pelestarian ini dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya.

Sementara Yantie Rachim, dalam sambutannya menekankan pentingnya melestarikan budaya berkain di Kota Bogor.

“Kegiatan seperti ini sangat bagus sekali, karena dapat menguatkan satu sama lain untuk melestarikan budaya berkain. Saya ingin kesadaran menggunakan kain untuk berbusana dapat diperkenalkan ke berbagai usia, agar anak-anak kita dan remaja putri mengenal kain budaya Indonesia. Kalau bukan dari kita, siapa lagi?” ungkap Yantie Rachim.

Menurut Yantie, kain tradisional mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

“Kain tradisional adalah warisan leluhur yang harus kita lestarikan agar identitas dan nilai budaya bangsa tetap terjaga,” tambahnya.

Yantie Rachim juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa terus dilakukan untuk memperkenalkan kain tradisional kepada generasi muda.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kain tradisional kepada generasi muda. Dengan demikian, mereka akan lebih memahami dan mencintai budaya Indonesia,” pungkas Yantie.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *