foto: Tugu Helikopter Simpang Sentul, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. (Ist)
BOGOR, BOGORONLINE.COM – Pembangunan tugu helikopter jenis Puma S.A-330 oleh Pemkab Bogor memunculkan pro dan kontra di masyarakat, yang terletak di lampu merah simpang Sentul, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pihak yang mendukung melihatnya sebagai ikon baru yang menarik dan edukatif, sementara yang kontra mempertanyakan urgensi dan penggunaan anggaran.
Berikut adalah beberapa poin pro dan kontra terkait pembangunan tugu helikopter:
Pro:
Ikon baru dan daya tarik wisata:
Tugu helikopter diharapkan dapat menjadi landmark baru Kabupaten Bogor, menarik wisatawan dan meningkatkan kunjungan ke daerah tersebut.
Edukasi sejarah dan teknologi:
Tugu ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai sejarah dan perkembangan helikopter, serta peran pentingnya dalam berbagai misi, termasuk misi kemanusiaan dan pertahanan.
Simbol sinergi:
Pembangunan tugu ini juga dilihat sebagai simbol sinergi antara pemerintah daerah dan instansi pertahanan negara, dalam hal ini TNI AU, yang menghibahkan helikopter untuk dijadikan tugu.
Mempercantik kawasan:
Pembangunan tugu juga diharapkan dapat mempercantik kawasan di sekitarnya, memberikan nilai tambah estetika bagi lingkungan.
Kontra:
Urgensi pembangunan:
Beberapa pihak mempertanyakan urgensi pembangunan tugu helikopter di tengah berbagai masalah lain yang dihadapi Kabupaten Bogor, seperti kemacetan, banjir, dan masalah sosial lainnya.
Penggunaan anggaran:
Ada kekhawatiran mengenai penggunaan anggaran daerah untuk pembangunan tugu, terutama jika anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk program-program yang lebih prioritas dan menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
Potensi polemik:
Pembangunan tugu helikopter juga berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat, terutama jika tidak ada sosialisasi yang cukup dan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan.
Aspek pemeliharaan:
Setelah dibangun, perlu dipastikan bahwa tugu helikopter akan dipelihara dengan baik dan tidak menjadi bangunan terbengkalai yang justru mengurangi keindahan kota.
Sementara disisi lainnya, Bupati Bogor Rudy Susmanto pernah menyarakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana (Sarpas) pendidikan baik SD maupun SMP Negeri, di Kabupaten Bogor, membutuhkan Rp 6 triliun.
Rudy meminta semua pihak membantu agar masalah pendidikan harus menjadi prioritas untuk ditangani bersama-sama.
“Kalau kami melakukan pergantian perbaikan meubeuler itu membutuhkan anggaran Rp 6 triliun dalam satu tahun anggaran. Kami sangat membutuhkan semua pihak, kita sudah berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor saat saya masih di Ketua DPRD dan sampai hari ini menjadi Bupati,” kata Orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu kepada wartawan, Minggu (22/6/2025) lalu.
Dirinya mencatat, bahwa Rp 6 triliun itu untuk melakukan perbaikan meubeuler ke seluruh sekolah di Kabupaten Bogor baik SD maupun SMP.
Namun, Rudy menyampaikan bahwa dalam mengalokasikan APBD sebesar Rp 6 triliun itu sangat tidak mungkin, dikarenakan nilai yang cukup besar.
“Kita tidak mungkin mengalokasikan itu dalam satu tahun anggaran untuk, maka melihat kemampuan keuangan daerah setiap tahun dilihat angkanya walaupun besar,” pungkasnya.