Cibinong – bogoronline.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera) akan melakukan revitalisasi 17 situ yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor. Program revitalisasi yang akan dilaksanakan tahun 2016 ini menelan anggaran sebesar Rp 60 miliar yang bersumber dari APBN.
“Revitalisasi ke – 17 situ ini sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi situ seperti semula, yakni penampung air hujan, sekaligus untuk mencegah banjir di Jakarta,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane T. Iskandar, kepada wartawan ditemui usai menjadi pembicara di forum Musrenbang Kabupaten Bogor, Rabu (02/03).
Ketika ditanya bagaimana kondisi situ yang ada di wilayah Jabodetabek khususnya di Kabupaten Bogor, Iskandar mengatakan, kondisinya sangat memprihatinkan, di mana hampir semua situ luas arealnya mengalami penyempitan, akibat dialihfungsikan untuk kawasan pemukiman.
“Situ yang ada di Jabodatabek itu kan dibangun pada zaman Belanda dan yang alami hanya satu yakni Telaga Warna di kawasan Puncak, Cisarua. Fungsi sebagai kanal untuk menahan laju air hujan ke Jakarta yang datarannya lebih rendah, tapi sekarang banyak luas arealnya yang berkurang, akibatnya banjir pun kerap melanda di kala musim hujan tiba,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan apakah mungkin situ-situ yang hilang atau lenyap direlokasi ketempat lain, Iskandar mengatakan bisa saja, tapi tidak mudah, karena membutuhkan lahan dan anggaran yang cukup besar. “Solusi termurah, BBWS bersama pemerintah daerah di Jabodetabek bersama-sama membenahi kawasan situ,” ujarnya.
Bupati Nurhayanti mengakui, luas situ di Bumi Tegar Beriman ini banyak yang berkurang. “Pemkab tidak berwenang untuk melakukan penataan atau pembenahan, karena merupakan tugas dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” kilahnya.
Namun demikian, agar penanganannya lebih serius, Nurhayanti meminta, pemerintah pusat melibatkan daerah. “Pusat tak bisa meninggalkan daerah, karena situ-situ tersebut berada di daerah,” katanya.
Iskandar mengatakan, sebenarnya Kementerian Pekerjaan Umum telah menandatangani nota kesepakatan dalam penanganan situ dengan daerah-daerah penyangga Jakarta pada tahun 2014 lalu tepatnya di bulan Mei. “Namun sayangnya Pemerintah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok tidak datang,” ungkapnya.
Iskandar lebih lanjut mengatakan dari total 95 situ yang ada di Kabupaten Bogor, sekarang tinggal 88 saja yang tersisa, lebihnya telah dialihfungsikan menjadi kawasan pemukiman, seperti di Cilebut. “Agar tak ada lagi situ yang hilang, makanya program revitalisasi dilaksanakan,” pungkasnya. (Zap)