Cibinong, bogoronline.com –
Pendidikan masih menjadi persoalan bagi pemerintah kabupaten Bogor. Data Badan Pusat Statistik menyebut angka rata-rata lama sekolah di daerah yang digadang-gadang jadi Kabupaten termaju di Indonesia ini masih rendah, yakni 8,04 Tahun atau setara kelas 2 SMP. Padahal mulai Tahun ini, Presiden Joko Widodo mencanangkan wajib belajar pendidikan dasar menjadi 12 Tahun.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi meminta agar pemerintah melakukan segala upaya untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. “dalam RPJMD kan pemerintah menargetkan wajardikas 9 Tahun tercapai sebelum 2018. ini harus ada program yang nyata untuk mewujudkan hal itu,” ujarnya.
Jaro Ade-sapaannya, meminta agar Bupati meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan di Kabupate Bogor. “Bupati harus serius melakukan pengawasan terhadap dinas pendidikan dari mulai kadis sampai guru untuk evaluasi perbaikan di dunia pendidikan agar target kabupaten Bogor termaju bisa tercapai,” katanya.
Bupati Bogor, Nurhayanti belum merespon terkait belum tercapainya wajar dikdas 9 Tahun. Saat memimpin upacara peringatan Hardiknas, ia lebih menekankan pada sejumlah masalah dari reformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi kita – deregulasi, penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan tenaga kependidikan yang profesional, pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, model bisnis pendidikan yang baru, orientasi pada keterampilan yang teruji dan berdaya saing, pengembangan bidang ilmu strategis, revitalisasi kelembagaan, kemampuan pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang kompetitif, dan lain-lain.
“Untuk itu, ayo kita kerja bersama-sama. Mari kita fokuskan kerja kita dalam reformasi pendidikan tinggi dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan beragam inovasi yang berdaya saing dari pendidikan tinggi kita. Sudah banyak ragam inovasi yang kita hasilkan dan kita banggakan,” imbaunya (ful).