JAKARTA- Sepanjang Januari 2017, harga gabah kering panen di tingkat petani mengalami kenaikan sebssar 2,83% ke level Rp 4.754 per kilogram. Sementara di tingkat penggilingan tercatat mengalami kenaikan 2,69% atau Rp 4.844 per kilogram.
Sementara, untuk harga gabah kering giling di tingkat petani mengalami kenaikan 1,91% ke level Rp 5.542 per kg dan di tingkat penggilingan naik 1,53% ke level Rp 5.636 per kg.
Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani naik 1,36% ke level Rp 4.225 per kg dan di tingkat penggilingan naik 1,56% ke level Rp 4.326 per kg.
“Harga gabah kering panen di petani sekarang Rp 4.754 per kg naik 2,83%. Sementara gabah kering giling naik 1,91% itu di level petani.
buy aciphex online buy https://anxiety-gone.com/wp-content/themes/tribe/inc/tgm/languages/po/aciphex.html no prescription
Untuk harga gabah di tingkat penggilingan, gabah kering pane naik 2,69% sementara GKG nya naik 1,53%,” jelas Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, dilansir detik.com, Rabu (1/2/2017).
Kemudian, harga beras di tingkat penggilingan naik 0,96% untuk kelas premium, sedangkan untuk kelas medium naik 0,34%. Pada Januari 2017, harga beras premium tercatat Rp 9.431 per kg, harga beras medium Rp 9.100 per kg dan harga kualitas rendah naik 0,13% ke level Rp 8.669 per kg.
“Kemudian perkembangan harga beras di tingkat penggilingan untuk premium naik tipis 0,96%, sementara medium 0,34%,” tutur Suhariyanto.
Dibandingkan dengan Januari 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Januari 2017 untuk kualitas premium turun 3%, medium turun 4,69%, dan kualitas rendah turun 6,58%.
Sementara itu, pada tingkat grosiran ada sedikit kenaikan 0,9% dan tingkat eceran naik 0,16%. Suhariyanto menilai pengendalian harga jual ke konsumen masih bisa dijaga oleh pemerintah.
“Kalau bisa dicapai apa yang diterima petani apa yang dibayar konsumen sama hanya naik 0,16%,” pungkasnya. (cex/dtc)