BKM Munggaran Desa Karanggan Gelar Pelatihan Kampung Ramah Lingkungan untuk Wujudkan Kotaku

BOGOR – Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Munggaran Desa Karanggan Kecamatan Gunungputri menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dengan menghadirkan Best of The Best Kampung Ramah Lingkungan (KRL) untuk dapat mengatasi masalah sampah dan mewujudkan Kota Tanpa Kumuh (Kumuh), Sabtu, (26/10/2018).

Pelatihan yang diikuti oleh perwakilan rukun tetangga (RT), rukun warga (RW) dan Fasilitator Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari Dusun III ini menghadirkan Kampung Ramah Lingkungan Nanas RW 12 yang pada 2018 ini menjadi Best of The Best KRL Tingkat Pratama se-Kabupaten Bogor.

Ketua BKM Munggaran Desa Karanggan Joko Lelono menjelaskan program Kotaku merupakan mandat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang lingkungan. Pelatihan ini bertujuan mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui program Kotaku.

“Pemerintah berharap penataan kampung di mulai dari lingkungan kita sendiri. Untuk itu, setelah pelatihan ini kami akan ada evaluasi dengan keliling RW untuk melihat apakah program ini berjalan atau tidak,” kata Joko Lelono.

Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) sendiri merupakan satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak

Pembina RW 12 Aspidi menjelaskan bahwa KRL Nanas RW 12 tidak pernah bermimpi menjadi best of the best Kampung Ramah Lingkungan. “Kita imbau warga untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Lalu setiap RT kami nilai setahun tiga kali dan kami berikan penghargaan di panggung 17an. Tujuannya agar masyarakat hidup nyaman dan bersih,” jelas Aspidi.

Aspidi menambahkan bahwa Bank Sampah yang ada di wilayahnya merupakan inisiasi dari ibu-ibu dan sudah mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah. “Kami mendapat penghargaan best of the best tingkat pratama di Kabupaten Bogor, bahkan kemarin kami didatangi oleh WHO dan dipuji,” tambah Aspidi.

Sekretaris Bank Sampah RW 12 Nur menjelaskan bahwa Bank Sampah berdiri sejak Januari 2018 atas latar belakang banyaknya sampah yang sulit terurai.

“Bank Sampah kami bertujuan untuk menjaga lingkungan kami dan kami menerima 55 jenis sampah. Dari mulai Bank Sampah itu kami melihat lingkungan bersih dan sampah yang diambil oleh Tukang Sampah itu berkurang dan kami bermimpi RW 12 menjadi kampung Zero Waste atau Kampung Tanpa Sampah,” terang Nur.

Setelah menjalankan Bank Sampah, Nur menjelaskan wilayahnya berkembang dengan menggerakan Kampung Ramah Lingkungan sejak April dengan tujuan untuk mengajak masyarakat peduli menjaga lingkungan. “Kami terus mengajak warga dari mulai grup wa, perkumpulan Ibu PKK, Pengurus RT-RW, dan Karang Taruna,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan, BKM Munggaran Desa Karanggan memberikan cinderamata berupa alat biopori dan tanaman buah-buahan kepada setiap RW yang hadir.

Turut hadir dalam pelatihan: Tim Faskel Infrastruktur 8 Desa Karanggan Johan dan Ketua KRL Nanas RW 12 Basuki.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *