Kesigapan Pemerintah Kota Bogor Tangani Bencana

BOGOR – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah pepatah yang mengingatkan, kejadian apapun di dalam hidup adalah rahasia Allah SWT. Begitupun dengan bencana alam. Siapa duga hujan yang turun, Kamis sore itu akan disertai angin puting beliung. Angin kencang yang bertiup secara berputar itu menyapu berbagai benda yang ditemuinya di kawasan Batutulis, Cipaku, Pamoyanan dan Lawang Gintung.

Akibat yang ditimbulkan sungguh luar biasa. Hanya dalam sekejap, 1.821 rumah warga mendadak rusak, mulai dari rusak ringan, sedang sampai berat. Tidak hanya itu. Sebanyak 100 batang pohon tumbang, 4 unit mobil rusak. Bahkan 1 orang warga menjadi korban atas nama almarhumah Enny Reno warga Bogor Nirwana Regency.

Sesaat setelah bencana, Walikota Bogor, Bima Arya langsung ke lokasi. Ia segera menginstruksikan camat dan lurah untuk berkoordinasi dengan Dinsos dan BPBD guna menyalurkan bantuan darurat sesegera mungkin. Saat itu pula jajaran Pemerintah Kota Bogor bersama TNI/Polri, BPBD dan Tagana Kota Bogor langsung mengevakuasi para korban.

Selanjutnya dilakukan pendataan korban dan kerusakan serta membersihkan jalanan dari batang dan dahan pohon yang tumbang serta berbagai material yang terbawa angin. Hal itu untuk mempercepat lancarnya kembali arus lalu lintas yang sempat macet.
Esok harinya pemantauan penanganan bencana dilanjutkan. Walikota Bogor didampingi Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengunjungi berbagai titik lokasi bencana dan menengok para korban yang mengungsi di berbagai tempat. Salah satunya di Masjid Khozinatus Sa’adah, di RW 8, Lawanggintung yang menampung sekitar 30 KK pengungsi.
Peninjauan dilanjutkan ke Lebaksari, Pamoyanan. Di lokasi ini sekitar 70 rumah yang rusak cukup parah. Usai memantau. Rombongan menyempatkan bertakziah ke rumah almarhumah Enny Reno, yang meninggal dunia dalam bencana tersebut. Walikota juga ikut menyolati jenazah bersama keluarga dan warga lainnya. Melihat banyaknya balita dan lansia di pengungsian, Camat Bogor Selatan diminta untuk memprioritaskan pemberian bantuan.

“Saya dengar tadi butuh perlengkapan bayi, selimut, matras, susu, dan natura lainnya. Yang penting sekarang diatur bagaimana warga bisa mengungsi sementara di titik aman, “ kata Bima ketika itu.

Usai melakukan peninjauan ke lokasi bencana, Walikota langsung menggelar rapat koordinasi. Dikuti Sekretaris Daerah Kota Bogor dan para pimpinan lembaga dan dinas serta para lurah dan camat se-Kota Bogor. Terungkap hasil pendataan yang menyebutkan, wilayah terdampak mencakup 8 kelurahan dan lokasi terparah berada di Kelurahan Batutulis, Pamoyanan dan Cipaku.

Rapat juga memutuskan untuk segera mengaktifkan beberapa posko bantuan. Posko diperlukan untuk menyalurkan bantuan sandang pangan, kesehatan dan kebutuhan air bersih, serta membuka dapur umum. Selain itu warga diimbau untuk ikut menggalang bantuan mengingat akibat bencana yang timbul cukup luas dan besar.

Merespon imbauan tersebut, Pengurus KORPRI Kota Bogor, keesokan harinya menggalang dana dan menggelar doa bersama di samping ikut membantu warga membersihkan lokasi. Sementara itu dana yang berhasil digalang mencapai Rp 4.176.500.

Pada kesempatan lain, Walikota Bogor juga mengungkapkan keprihatinan dan rasa duka Presiden Joko Widodo atas bencana tersebut.
“Presiden Jokowi secara pribadi sudah mengirimkan bantuan. Hari ini kami terima bantuan dari beliau secara pribadi sebesar Rp30 juta. Itu spontan saja dari beliau. Tapi saya kira akan ditindaklanjuti dengan bantuan pemerintah pusat secara resmi. Misalnya saja di hari ini dari Kementerian Sosial juga sudah masuk bantuan Rp228 juta,” ungkap Bima.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga merespon.

“Apapun yang terjadi di Jabar menjadi atensi saya. Saya turut berduka,” ungkapnya usai menerima penghargaan dari Kemendagri di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Ia juga mengungkapkan, dirinya secara personal sudah melakukan komunikasi dan koordinasi sesaat setelah peristiwa terjadi. Dalam perbincangan tersebut dibahas mengenai kerugian materil dan soal bantuan yang bisa diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Akhirnya dalam kunjungan ke Posko Terpadu Bencana di Cipaku, Sabtu (15/12) Gubernur Jabar mengucurkan bantuan dana Rp 5 miliar.
“Ini saya membawa bantuan sesuai janji saya kepada masyarakat Kota Bogor yang terdampak bencana sebesar Rp 5 miliar,” ujar Kang Emil yang saat kunjungan itu didampingi Bima Arya.
Di pihak lain, Sekretaris Daerah menerima hasil donasi yang dikumpulkan Komunitas Solidaritas Bogor. Dari hasil penggalangan dana yang dilakukannya terkumpul kurang lebih sebesar Rp 611 juta dalam waktu semalam. Hasil dana penggalangan diserahkan langsung Ketua Tim Penggalangan Dana dari Komunitas Solidaritas Bogor, Dedie A Rachim.
Sementara itu di posko-posko dan dapur umum, kegiatan semakin aktif. Posko dikelola tim mulai dari BPBD, Tagana, PMI, TNI/Polri. Sedangkan para relawan di dapur umum memasak sedikitnya 2.000 paket makan untuk para korban, dengan menu nasi, mie, telur, abon, ayam dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu 60 orang dari Universtas Indonesia, terjun membantu memulihkan trauma korban bencana. Selanjutnya Dinas Sosial Kota Bogor menyalurkan 1.300 lembar asbes untuk digunakan sebagai atap rumah yang rusak.
Pada rapat koordinasi paling akhir, Selasa (18/12/2018), Walikota Bogor mengungkapkan, pihaknya telah berusaha maksimal agar para korban bencana terlayani dan tertangani dengan baik. Diungkapkan, total anggaran yang tersedia untuk penanganan pemulihan pasca bencana mencapai Rp 7.521.601.246. Dana tersebut bersumber dari APBD Kota Bogor Rp 1.450.000.000, bantuan Provinsi Jawa Barat Rp 5 miliar dan donasi warga yang dihimpun melalui rekening Dinas Sosial serta gerakan Solidaritas Bogor sebesar Rp1.111.396.759.
Bantuan lain yang telah disalurkan adalah dari Kementerian Sosial berupa Family Kit 100 paket, kidware 24 paket, foodware 24 paket, makanan anak 100 paket, tenda gulung 250 lembar, kasur 100 lembar, velbed 75 unit, tenda serbaguna 1 unit. Sedangkan donasi barang dari masyarakat berupa kasur dan selimut 200 paket, tas sekolah 200 paket, beras 147 paket, makanan anak 52 paket, mie instan 498 dus, terpal 179 lembar, minyak goreng 129 dus, daging dan lain-lain.
Pada kesempatan itu Walikota mengingatkan semua pihak yang terlibat pada penanganan pasca bencana. agar seluruh bantuan dapat diserahkan tepat sasaran. Harus bisa memenuhi tiga aspek, masing-masing tepat sasaran, harus sesuai dengan aturan, dan harus transparan. (Advertorial)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *