KEMANG – bogorOnline.com
Sebanyak 28 orang warga Kecamatan Kemang, diduga mengalami keracunan pasca menyantap hidangan makanan di sebuah acara resepsi warga di Desa Jampang Kecamatan Kemang, pada Rabu (27/11) lalu.
Keterangan yang dihimpun, puluhan warga tersebut umumnya mengeluhkan pusing, mual dan muntah setelah beberapa saat mengkonsumsi hidangan tersebut.
Sejumlah pasien yang diduga mengalami keracunan makanan, langsung mendapatkan perawatan oleh petugas medis di Puskesmas Jampang.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala UPT Puskesmas Jampang dr. Vera Linda mengatakan, para korban pun langsung dilarikan ke beberapa pusat pelayanan kesehatan diantaranya Puskesmas Jampang, RS Dompet Dhuafa serta klinik kesehatan yang ada di wilayah tersebut untuk diberikan pengobatan.
“Semua (pasien) sudah teratasi dan tidak ada korban jiwa. Saat ini semuanya sudah sembuh dan telah kembali sehat wal’afiat,” ungkap dr. Vera Linda kepada wartawan, Jum’at (29/11/2019).
Sementara, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, kronologis dugaan keracunan makanan tersebut terjadi di wilayah RT 2 RW 2 Desa Jampang Kecamatan Kemang pada tanggal 27 November 2019 sekitar pukul 17.30 WIB.
“Awalnya seorang pasien perempuan, berobat ke Puskesmas Jampang dengan keluhan nyeri dibagian perut, mual, muntah dan diare sebanyak 4 kali. Pasien mengaku sakit setelah mengkonsumsi makanan di tempat hajatan pada jam 10.00 WIB. Selanjutnya, pada jam 18.00 WIB datang lagi 5 orang pasien ke Puskesmas Jampang dengan keluhan yang sama,” ungkapnya.
Adang Mulyana menerangkan, menyikapi kejadian tersebut, pada jam 19.00 WIB tim TRC Puskesmas Jampang langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanggulangan dan pengambilan sampel makanan (sebagai bahan investigasi).
“Sampai dengan jam 23.00 WIB, penderita yg datang ke Puskesmas Jampang dengan gejala yang sama mencapai 28 orang. Hasil investigasi Tim, jumlah undangan 1000 orang, dan hanya 28 orang yang mengalami dugaan keracunan. Artinya angka serangan hanya 2.2 persen,” ungkapnya.
Dia memaparkan, dari 28 pasien yang berobat dalam kasus ini, terdiri dari 3 orang laki – laki dan 25 orang perempuan. Sebanyak 6 orang menjalani rawat inap yaitu 4 orang dirawat di Puskesmas Jampang, 1 orang di RS Dompet Dhuafa dan 1 orang di klinik dr. Salahudin, sementara 22 orang lainnya mendapatkan pengobatan biasa.
“Kepastian dugaan keracunan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel. Upaya yang telah dilakukan adalah pnanggulangan kasus, investigasi lapangan, pengambilan sampel makanan dan engamatan kasus paska kejadian (surveilans ketat),” papar Adang Mulyana.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Yankes ini menambahkan, dari kejadian seperti ini, diharapkan masyarakat agar lebih menibgkatkan pemahaman tentang tata cara menjaga kesehatan (hygiene sanitasi) makanan mulai dari pemilihan bahan mentah, penyimpanan bahan, pengolahan bahan, penyimpanan makanan jadi, penyajian makanan serta kebersihan penjamah (orang yang terlibat memasak sampai menyajikan) agar lebih optimal.
“Barangkali sebaiknya bagi masyarakat yang akan ada kenduri untuk berkonsultasi dengan puskesmas atau tenaga kesehatan untuk pengolahan makanan,” himbaunya. (Mul)