Kota Bogor – bogorOnline.com
Proyek Gedung Blok 3 RSUD Kota Bogor kembali mendapat perhatian serius dari Komisi III DRPD Kota Bogor. Komisi III yang membidangi pembangunan dan lingkungan ini kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Rabu, 18 Desember 2019.
Untuk diketahui, proyek senilai Rp89 miliar bersumber dari APBD TA 2019 yang dikerjakan PT. Trikencana Sakti Utama akan berakhir pada 27 Desember 2019. Nantinya, gedung Blok 3 berlantai lima tersebut akan memiliki fasilitas 264 tempat tidur.
Kepada awak media, Ketua Komisi III Adityawarman Adil mengatakan, kedatangannya kembali ke RSUD untuk menindaklanjuti sidak pertama yang dilakukan beberapa waktu lalu. Dari hasil sidak saat ini, secara kasat mata pekerjaan harus dikejar agar selesai tepat waktu pada 27 Desember.
“Jika usahanya masih sama dengan yang dikerjakan pada minggu ini atau manpower 400 tenaga kerja, saya pikir pesimis. Tapi, jika hari ini ada perbaikan begitu diberikan masukkan dan bisa digenjot, mudah-mudahan 27 Desember bisa selesai dan 31 Desember bisa peresmian,” ujarnya disela sidak.
Namun begitu, pria yang akrab disapa Adit ini menekankan proyek dapat selesai tepat waktu dengan catatan kualitas juga jangan asal-asalan. Sebab proyek tersebut menelan biaya tidak sedikit, yakni sebesar Rp89 miliar.
“Saya pikir salah satu solusi terbaik adalah menambahkan manpower yang signifikan. Jika kemarin ketika (progres) 48 persen dengan 200 tenaga kerja maka sekarang yang sudah 400 tenaga kerja digandakan lagi, karena ini tinggal 10 hari lagi,” ujarnya.
Pihaknya juga menginginkan di sisa waktu ini baik dari pihak RSUD maupun konsultan Manajemen Konstruksi (MK) terus memantau pekerjaan dari hari ke hari.
“Iya, kalau pihak ketiga (kontraktor) tidak dapat menyelesaikan tepat waktu ada denda perharinya. Iya, sekitar Rp89 juta,” kata politisi PKS itu.
Menggapai hal ini, Direktur Operasional PT. Trikencana Sakti Utama, Anwar Ali mengemukakan, bahwa pihaknya akan menambah manpower pada tempat-tempat pekerjaan kritisi, seperti pekerjaan lift dan STP atau septic tank. Sedangkan untuk pekerjaan struktur saat ini dinilai telah selesai.
“Jadi sekarang tinggal menyelesaikan pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing) sama arsitektur dan untuk pekerjaan ini, yakin tanggal 24 Desember selesai. Kecuali lift dan STP karena ada hubungannya sama testing yang kebijakannya bukan di kita, tapi ada di Sertifikat Layak Operasi (SLO),” ungkapnya.
Berkaitan dengan kondisi cuaca hujan, pihaknya sudah berupaya untuk mengantisipasi dengan mengubah jam kerja yang tadinya masuk pukul 08.00 menjadi 06.00 WIB. Penambahan manpower juga dilakukan pada tempat-tempat pekerjaan kritisi, seperti pekerjaan keramik dan plafon ada penambahan tenaga kerja 25 orang.
“Untuk progres, kemarin itu mencapai 86,5 persen. Target kami, hari Minggu nanti itu bisa mencapai 93 sampai 94 persen,” tandas Ali. (HRS)