Minta Retribusi GOM Gratis, Kades Kabasiran Disarankan Kirim Surat ke Bupati

BOGORONLINE.com, PARUNGPANJANG – Kepala Desa Kabasiran Jajang Atmaja disarankan berkirim surat ke Bupati Bogor, jika ingin retribusi Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) di Griya Parungpanjang Desa Kabasiran Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor digratiskan.

“Kalau memang ingin dispensasi retribusi mangga berkirim surat ke Bupati aja,
biasanya untuk GOM dan Stadion Mini memang ada plot jadwal untuk warga sekitar, ” kata Herdi kepala UPT Sarpas GOM dan Stadion Mini Kecamatan melalui pesan whatsap, Selasa 09/06/2020.

Ia mengatakan, Peraturan Bupati (Perbup) masih progres sekitar 80 persen, sementara pihaknya mengacu Perda (Peraturan Daerah) retribusi tahun 2001. “Kita jadikan persamaan karena kita tetap dibebankan pendapatan retribusi oleh Pemerintah Daerah. Tetapi memang tidak semua diakomodir, karena Dispora sendiri masih dibebankan target retribusi. Kalau memang ingin dispensasi retribusi mangga berkirim surat ke Bupati, pernah ditawarkan dikelola oleh Kecamatan tapi mereka tidak sanggup, “katanya.

Herdi menambahkan, uang retribusi selama ini digunakan untuk perbaikan fasilitas, listrik dan gaji karyawan. Retribusi juga sebetulnya kembali lagi ke masyarakat.

“Perbaikan setiap tahun ada, walaupun terkadang tidak menyeluruh, karena tergantung anggaran yang diberikan. Karena memang biaya operasional fasilitas tersebut lumayan tinggi, “imbuhnya.

Sementara itu, koordinator pengelola GOM Griya Parungpanjang Basri mengatakan, iuran retribusi dari Rp30 ribu, 50 ribu, dan 70 ribu, untuk pengelolaan kebutuhan listrik, air dan membeli bola dan jaring tiang gawang.

Basri juga meminta Kepala Desa Kabasiran harus mengerti kondisi cara pengelolaan tempat olahraga, jangan karena ada janji politik ketika kampanye Calon Kepala Desa ketika itu.

“Sekarang untuk mengandalkan honor tidak maksimal, honor OB (Office Boy) Rp.1,5 juta dan pengelola Rp1,2 juta apakah cikup untuk biaya kehidupan keluarganya, ” ujar Basri.

Biaya iuran tersebut, lanjut Basri, jika di hitung dari pengeluaran perbualan biaya untuk perawatan GOM dan bayar listrik dan air nilainya lebih dari Rp 2 juta, sedangkan pemasukan terkadang tidak sebanding.

“Yang main bola itu ramenya Sabtu dan Minggu, kalau hari-hari biasa jarang, tapi iuran juga tidak dipaksa, ada yang ngasih Rp 20 ribu juga kadang kita ambil, ngitung-ngitung buat ngopi pekerja kebersihan OB, “ucapnya.

Sebelumnya Kepala Desa Kabasiran meminta retribusi di GOM Griya Parungpanjang yang berada di Desanya tersebut digratiskan untuk masyakat jika hendak olahraga bermain bola futsal.

Menurut Jajang, sarana olahraga Gedung GOM Griya Parungpanjang berada pada lahan fasos dan fasum Perum Griya dan lahannya sudah diserahkan ke Pemkab, dan gedung itu pula dimiliki Pemkab Bogor.

“Saya sebagai kepala Desa Kabasiran meminta kepada pengelola GOM Griya Parungpanjang iurannya digratiskan untuk masyarakat karena banyaknya masyarakat yang merasa keberatan, ” pungkasnya. (Mul)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *