Reporter: M Habibur Rohman
Editor: Sania Chandra Nurfitriana
Tak sedikit orang menganggap pandemi Covid-19 yang berlangsung sampai saat ini sebagai faktor penyebab berubahnya tatanan kehidupan. Pasalnya, banyak aspek dalam kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, salah satunya adalah aspek ekonomi. Hal ini menyebabkan banyak pengusaha gulung tikar akibat sulitnya perekonomian di situasi seperti saat ini.
Meski begitu, harus disadari bahwa kreativitas dan peluang tidak datang dengan sendirinya, melainkan diciptakan. Oleh karena itulah, Roma dan enam pemuda lainnya berinisiatif mendirikan kafe dengan konsep estetik bernama Dinero yang beralamat di jalan Sri Bungur, Desa Jatibaru, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Berawal dari hobi nongkrong dan kumpul bersama teman-teman, gagasan kreatif itu muncul untuk mengisi waktu luang yang tidak hanya produktif, melainkan juga dapat menghasilkan dan menambah pendapatan.
“Awalnya karena suka nongkrong, tapi lama-lama kita mikir gimana supaya nongkrongnya jadi bermanfaat dan menghasilkan,” ujarnya.
Ketika mendengar kata Dinero, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kata tersebut memiliki makna dan filosofi yang dalam. Kata Dinero diambil dari Bahasa Spanyol yang berarti “uang”. Hal ini menurut Roma sangat cocok dengan visi misi dan konsep awal yang diinginkan Roma dan kawan-kawan, yakni bagaimana agar kegiatan nongkrong tidak semata-mata hanya bersenda gurau semata, melainkan juga dapat mendatangkan “uang”.
Selain menyediakan aneka jenis minuman dan camilan, salah satu hal yang menjadi daya tarik dari Dinero ini adalah dekorasi yang kreatif dan instagramable. Uniknya lagi, tata ruang dan dekorasi yang dilakukan oleh Roma dan kawan-kawan ialah penggunaan barang-barang bekas yang diolah sedemikian rupa dan dikombinasikan dengan hiasan lampu warna-warni sehingga menimbulkan kesan sederhana, simpel, namun berkelas.
Bukan hanya itu saja, hadirnya pajangan berupa gitar tua, radio jadul, dan pajangan-pajangan lainnya juga membuat dekorasi ruangan Dinero diperkuat dengan kesan estetik.
Banyak orang mungkin berpikir bahwa mendirikan sebuah kafe diperlukan modal yang cukup besar. Namun hal itu tampaknya tidak berlaku di tangan Roma dan para pendiri Dinero lainnya.
Pasalnya, dengan modal yang terbatas, mereka berhasil menyulap sebuah ruko sederhana menjadi sebuah kafe yang bernilai estetik. Meski begitu, beberapa kendala yang dihadapi menjadi tantangan tersendiri dalam mendirikan Dinero.
Saat ini, kendala terbesar yang dihadapi oleh Dinero adalah dalam hal penyediaan bahan baku. Ramainya pengunjung sejak grand opening membuat bahan baku cepat habis, sementara lokasi supplier berada di luar kota.
Ramainya pelanggan Dinero tidak terlepas dari cita rasa dan pelayanan yang prima. Salah satu bentuk pelayanan maksimal yang diberikan Dinero, menurut Ganang, yang juga merupakan pendiri Dinero, ialah adanya layanan pesan antar.
Hal ini memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dengan mudah melalui Instagram maupun Whatsapp tanpa harus datang secara langsung ke kafe. Menurutnya, strategi ini sangat membantu dalam meningkatkan penjualan.
Dengan semua pencapaian yang ada, Roma dan kawan-kawan berharap dapat terus meningkatkan kualitas dan pelayanan, terutama dari sisi kenyamanan pelanggan saat mengunjungi Dinero. Kedepannya, Dinero akan terus berbenah dan berupaya menambah fasilitas-fasilitas dan terobosan baru untuk meningkatkan kepuasan pengunjung.