Reporter : Krisnia Rahayu
Sapi merupakan hewan yang sulit untuk dirawat dan dipelihara, sebab membutuhkan keuletan dan kesabaran yang ekstra. Bagi yang belum pernah merawat sapi atau belum berpengalaman, bukannya sapi menjadi sehat dan beranak, tetapi mungkin malah menjadi sakit dan mati. Untuk menjadikan sapi sebagai usaha agribisnis pun tidaklah mudah, karena jika salah langkah atau salah dalam segala hal pada saat beternak sapi, tentu akan menjadi rugi. Maka dari itu, ada cara-cara tersendiri dalam memelihara sapi.
“Saya bisanya ternak sapi, sudah biasa ternak sapi, dan dari sapi saya bisa makan dan memenuhi kebutuhan lain,” ujar Firman, seorang peternak sapi sejak tahun 2007, di Kunak 2, Pamijahan, Bogor (10/9). Agar sapi tetap sehat, haruslah dijaga kebersihannya; baik kebersihan sapi, maupun kandangnya.
Selain itu, jika sapi sakit, haruslah langsung diobati dengan bantuan medis atau jamu buatan sendiri. Untuk pakan sapi, diperlukan kosentrat, ampas tahu, dan rumput yang setiap harinya dijadikan pakan.
Dari mulai pukul 05.30 WIB, sapi-sapi dibersihkan, disemprot dengan air bersih dan disikat. Kotoran sapi yang berserakan dibersihkan dengan air mengalir, sehingga kebersihan sapi dapat terjaga. Jika sapi sudah bersih, diberi makan kosentrat dan ampas tahu yang sudah dicampur. Setelah habis, diberi rumput. Ketika rumput habis, barulah sapi diperah. Setelah proses pemerahan sapi selesai, susu sapi murni hasil dari perahan pagi disetorkan ke KPS (Koperasi Produksi Susu) Kunak. Selain pagi, pemberian makan dan pemerahan susu juga dilakukan di sore hari—sehingga total makan dan pemerahan susu adalah dua kali dalam satu hari.
“Susu sapi sehari bisa mencapai 100 liter, setiap harinya disetorkan ke KPS Kunak. Harga susu sapi per liternya di KPS Kunak Rp6.000. Jadi, hasil susu sapi per harinya dikumpulkan hingga satu bulan,” tambah Firman. Kesulitan yang dialami peternak sapi seperti Firman, adalah sapi-sapi yang sakit. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, biasanya sapi yang sakit langsung diobati dengan jamu-jamu yang diracik sendiri, jika jamu tidak kunjung menimbulkan tanda-tanda adanya kesembuhan, barulah diobati oleh bantuan medis.
Seperti usaha-usaha lainnya, ternak sapi pun ada untung ruginya tersendiri. Saat rugi, biasanya dikarenakan sapi yang sakit dan mati, juga apabila ada sapi yang sedang hamil, maka produksi susunya berkurang; jika untung, adalah pada saat di mana tingkat produksi susu meningkat dan sapi beranak. Kalau makanan sapi cukup, rutin memberi makan dan merawat sapi dengan telaten, memiliki usaha ternak sapi akan sangat menguntungkan.