BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Rencana lanjutan pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi Partai Gerindra HM Zenal Abidin mengingatkan stakeholder terkait seperti PT Marga Sarana Jabar (MSJ), untuk cermat dalam menentukan desain perencanaan pembangunan.
Sebab, dikatakan Zenal, berkaca dari pembangunan seksi sebelumnya, desain jalan hingga ramp yang ada, berdampak secara tidak langsung terhadap warga. Terutama dari sisi perekonomian.
Dirinya mengaku memang belum mendengar langsung terkait rencana pasti bakal mulai dilanjutkannya proyek Jalan Tol BORR Seksi IIIB, termasuk mengenai pembebasan lahan warga atau rencana ruislag dengan lahan Pemkot Bogor. Namun ia juga perlu mengingatkan agar kejadian serupa jangan sampai terulang.
“Saya belum dengar info pasti soal itu. Tapi yang jelas, ini harus hati-hati dalam mendesain jalannya dan menentukan lahan mana saja yang mau dipakai. Jangan sampai pengalaman yang lalu terjadi lagi, di mana ada beberapa warga yang merugi secara ekonomi karena desain yang ada,” kata Zenal kepada awak media belum lama ini.
buy tadora online http://www.kelvintech.com/kelvintech/wp-content/themes/twentyfifteen/genericons/css/tadora.html no prescription
Ia mencontohkan gerbang tol atau ramp yang baru dibangun di dekat Rumah Sakit (RS) Bunda Suryatni, sedikit banyak ‘bikin kagok’ buat canggung pengendara. Padahal, tak jauh dari situ ada gang atau jalan kecil menuju pemukiman warga.
Belum lagi, sambung dia, sedianya pembebasan lahan dilakukan di lokasi tersebut namun belum terealisasi. Alhasil, kendaraan dengan ukuran besar tidak bisa masuk ke akses jalan tersebut.
“RS belum terbebaskan dampak merugikan jalan mobil besar tidak bisa lewat,” ketusnya.
“Kalau orang yang nggak tahu, disangkanya jalan paling kiri itu yang mau naik ke Jalan Tol di atas. Dia lurus saja ikut jalan besar. Padahal ada sisi jalan untuk akses ke RS dan jalan kecil warga. Akhirnya mengganggu akses jalan ke situ,” papar Zenal.
Dengan terganggunya akses jalan tersebut, imbuh Zenal, beberapa pemilik warung hingga kontrakan jadi sepi, sehingga berdampak pada turunnya ekonomi berkelanjutan dari warga sekitar.
“Sepi lah jalan itu, karena orang yang nggak tahu pasti dia nyasar dulu, mutar balik dulu karena ambil jalan di tengah, karena nggak tahu di sisi jalan paling kiri itu buat ke warga, bukan pintu tol saja. Pemilik kontrakan sepi, warung sepi, ya ini kan berdampak pada ekonomi warga makin sulit di masa sulit seperti sekarang,” jelasnya.
Dia mengemukakan tidak anti terhadap pembangunan Jalan Tol BORR, apalagi dibangun memang untuk kepentingan orang banyak. Tapi setidaknya, stakeholder harus benar-benar cermat dalam perencanaan dan ini harus jadi catatan dalam rencana pembangunan lanjutan ke depan.
“Kita nggak anti pembangunan, apalagi itu juga untuk kepentingan orang banyak. Tapi setidaknya cermat dalam membuat desain, jadi nggak ada dampak buruk jangka panjang buat warga sekitar. Ini harus jadi pelajaran juga buat rencana seksi III yang katanya sudah mulai memploting lahan mana yang akan dipakai dan mulai mendesain jalannya,” tandasnya. (Hrs)