CIBINONG – Diskusi kepemudaan yang digelar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor, jadi ajang penyampaian visi misi dan program pemuda potensial yang bakal meramaikan bursa calon ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor 2022. Menggali potensi, kolaborasi, dan sinergi menjadi narasi klasik yang disampaikan semua kandidat dalam mengurai visi misi dan program yang akan dilaksanakan jika terpilih jadi Ketua DPD KNPI.
Edi Koswara yang memastikan akan mencalonkan diri pada Musda DPD KNPI menyampaikan, potensi pemuda Kabupaten Bogor sangat luar biasa. Hanya saja, ia melihat potensi ini belum tergarap secara maksimal. Kurangnya sinergitas, kata dia, menjadi sebab ruang pemuda untuk memberikan kontribusi dalam membangun daerah tidak maksimal.
“Karena itu, kita harus menggali potensi pemuda kita, membangun kolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah,” ujanya, Sabtu (11/6).
Koswara berpandangan, sinergi juga harus dibangun di atas kepentingan politik. Menurut dia, dunia politik menjadi bagian yang tidak bisa dihindari dalam konteks partisipasi pemuda dalam pembangunan. “Kita bersinergi tetapi tetap mengkoreksi jika ada kekeliruan yang dilakukan pemerintah, tentunya dengan cara-cara yang santun,” katanya.
Dikesempatan yang sama, Nurcholis Padilah menawarkan kemandirian pemuda. Pandangan ini juga berangkat dari kegelisahan dirinya melihat potensi pemuda yang besar tapi lebih banyak jadi penonton di tanah lahirnya sendiri.
“Kita harus membangun kemandirian, rasa percaya diri, daya saing, dan juga mental yang kuat,” katanya.
Padil ingin menjadikan KNPI sebagai wadah yang mampu menghantarkan pemuda berperan aktif membangun daerah, bahkan merambah kancah nasional dan internasional. “Tentu upaya ini memerlukan keteladan, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” kata dia.
Sementara Wahyudi Chaniago menekankan produk apa yang harus ditelurkan KNPI untuk berkontribusi membangun daerah. KNPI, kata Wahyudi, harus bisa memfasilitasi organisasi kepemudaan untuk menjalankan programnya masing-masing.
Yudi melihat, banyak pemuda Kabupaten Bogor yang sudah memainkan peran di level nasional dan internasional. Namun, karena kurangnya publikasi, mereka akhirnya seperti berjalan sendiri-sendiri. “Karena itu mereka harus kita rangkul. KNPI tidak boleh hanya berkutat pada konflik internal,” kata dia.
Yudi ingin agar KNPI berperan di dunia pendidikan salah satunya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Selain itu, KNPI juga harus memaksimalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendata potensi pemuda, dan juga membangun place market digital berbasis sistem aplikasi. Menurut dia, saat ini belum ada upaya pendataan potensi pemuda, padahal data sangat penting untuk merumuskan dan mengukur ketercapaian program kepemudaan.
“Kita harus buat sistem aplikasi pendataan kepemudaan berbasis online. dengan 86 OKP dan 40 PK di 40 Kecamatan kita harusnya bisa membuat data yang valid,” tandasnya.
Diskusi yang digelar untuk menyemarakan Milad 90 tahun Pemuda Muhammadiyah dan menyongsong Musda DPD KNPI tersebut, juga dihadiri Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muchtar, pimpinan organisasi kepemudaan dan juga sejumlah tokoh pemuda yang pernah berkiprah di DPD KNPI Kabupaten Bogor.
Ruang Gagasan
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Jatnika Pamungkas mengatakan, diskusi bertujuan untuk memberikan ruang pada calon kontestan yang akan maju pada perhelatan Musda KNPI. Panitia, kata dia sengaja mengundang, empat pemuda yang saat ini sudah mendeklarasikan diri untuk meramaikan bursa calon ketua DPD KNPI, yakni Edi Koswara, Nurcholis Padilah, Wahyudi Chaniago, dan Fuad Kasyfurrahman. Nama terakhir berhalangan hadir.
“Diskusi ini terbatas pada paparan visi, misi, gagasan, program dan menghindari perdebatan. Kami kira, forum debat itu nanti ranahnya SC dan OC panitia musda yang dibentuk DPD KNPI Kabupaten Bogor,” kata dia, mengawali jalannya diskusi. (*)