Terlihat, Warga Wadas melakukan demonstrasi menolak tambang di Desa Wadas, Purworejo, Jateng.
Purworejo, BogorOnline.com – Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) tak henti-hentinya mendesak calon presiden dari partai PDIP, Ganjar Pranowo untuk menghentikan penambangan di wilayahnya mereka.
Warga Wadas, mengingatkan Gubernur Jawa Tengah agar eling ibu bumi atau sadar akan pentingnya bumi pertiwi. Peringatan itu mereka lakukan perayaan lebaran ketupat dengan menggelar aksi di tapak pembukaan akses jalan menuju lokasi tambang batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, pada Rabu 26 April 2023 lalu.
“Kita minta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sekarang menjadi Calon Presiden agar eling kepada Ibu Bumi,” kata salah satu anggota Gempadewa, Talabudin dalam keterangannya.
Aksi itu digelar sebagai pengingat dan perlawanan agar pemerintah tidak terus-menerus memaksa warga Wadas untuk menyerahkan tanahnya yang akan dijadikan tambang batuan endesit sebagai bahan material pembangunan Bendungan Bener.
Bahkan, kecurigaan terhadap pemerintah pun dirasakan oleh warga Wadas, Songidah. Ia mengingatkan agar warga hati-hati menerima tawaran bantuan dari pemerintah. Ia khawatir bantuan yang diberikan itu merupakan upaya melemahkan warga Wadas agar menyerahkan tanah mereka.
“Pemerintah terus berupaya melemahkan perjuangan warga melawan rencana tambang andesit,” ujar Songidah.
Sebab, sejak 2017 warga konsisten menolak rencana pertambangan. Dalam suasana lebaran pun mereka terus menyuarakan perjuangan menolak menyerahkan tanah mereka untuk dijadikan tambang.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqodas mempertanyakan dengan keseriusan pemerintah terhadap suara-suara penolakan yang ada di Desa Wadas.
“Apakah Pemerintah Pusat dan Pemda Jateng akan terus bersikap radikal dan memaksakan nafsu kuasanya untuk melakukan aktivitas pertambangan yang sangat merugikan rakyat dan mengancam keberlangsungan alam kita?,” cetus dia.
Ia dengan tegas, mengingatkan Jokowi dan Ganjar agar jangan menjadikan rakyat sebagai sapi perah politik dalam setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), terlebih Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Bagi warga sulit untuk memaafkan pemimpin perusak lingkungan yang telah menghilangkan ruang hidup, nilai-nilai sejarah dan mengancam masa depan anak cucu warga Wadas
Hingga saat ini warga Wadas tetap konsisten menolak tegas tawaran konsinyasi dan segala bentuk intimidasi serta pemaksaan untuk menyerahkan tanah mereka.
Terkait penolakan tersebut, Gempadewa dengan tegas menyatakan sejumlah pernyataan yakni sebagai berikut
1. Tidak memaafkan Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang telah merusak alam Desa Wadas dan Kendeng,
2. Mendoakan Ganjar Pranowo agar segera bertaubat dan Eling Ibu Bumi Wadas dan Kendeng,
3. Warga Wadas akan terus berkomitmen untuk selalu menjaga alam Desa Wadas tetap lestari.
4. Menuntut pemerintah, pemrakarsa, dan Ganjar Pranowo agar tidak melakukan konsinyasi dan intimidasi serta pemaksaan penyerahan tanah terhadap warga Wadas secara sepihak
5. Menuntut Ganjar Pranowo bertanggung jawab terhadap kekerasan pada tanggal 23 April 2021 dan 8 Februari 2022 serta kerusakan alam Desa Wadas sebelum mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia.