BOGORONLINE.com – Dua bulan fenomena el Nino yang menyebabkan kekeringan di Kota Bogor, sumber air baku Perumda Tirta Pakuan masih terpantau normal.
Lima Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 5 mata air milik Tirta Pakuan tetap memproduksi air bersih seperti biasa. Kendati secara visual, sumber air baku dari Sungai Ciliwung dan Cisadane mengalami penurunan debit.
“Alhamdulillah tidak ada penurunan kapasitas produksi. Masih memproduksi normal sekitar 2600 liter perdetik untuk 178 ribu pelanggan,” ungkap Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, Minggu (20/8).
Untuk mengantisipasi gangguan pasokan akibat kekeringan, petugas Sumber secara periodik menguras lumpur dan tanah di daerah intake atau bangunan penangkap air.
“Pengurasan di area intake ini untuk menjaga debit air baku yang masuk ke instalasi pengolahan. Kami juga lakukan konservasi di Catchment area atau daerah tangkapan air di mata-mata air milik kita,” tambah Rino.
Sejak dua pekan laku, Tirta Pakuan bersama BPBD Kota Bogor mendistribusikan air bersih melalui tangki kepada warga terdampak kekeringan. Ratusan ribu liter air bersih disalurkan kepada warga, terutama yang belum terlayani jaringan pipa Tirta Pakuan.
“Sesuai arahan Walikota Bogor, kami berkolaborasi dengan BPBD dan OPD lainnya menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan, termasuk bantuan untuk warga Kabupaten Bogor. Ini bentuk sinergitas dan kepedulian kami kepada warga yang membutuhkan,” tegas Rino.
Selain pengiriman tangki air, perusahaan juga menyiapkan Tangki Air Hydran Umum atau TAHU dan program potongan tarif pasang baru (PB) di wilayah tertentu.
Rino mengatakan, beberapa unit TAHU telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Bogor yang terdampak kekeringan.
“Selain truk tangki yang sudah menyalurkan air bersih sejak dua pekan lalu, kami juga menyiapkan TAHU yang bisa kita tempatkan di titik-titik rawan kekeringan di Kota Bogor. Jika ada permintaan dari warga, bisa langsung kita pasang,” kata Rino, Ahad (20/8/2023).
TAHU bisa menjadi solusi penanganan kekeringan di Kota Bogor. Warga bisa memanfaatkan fasilitas air bersih secara cuma-cuma hingga bencana kekeringan berakhir.
“Silakan tentukan lokasinya, nanti petugas kami akan survei lokasi. Jika memungkinkan, bisa langsung dipasang,” kata Rino.
Selain TAHU, Tirta Pakuan juga menyiapkan program potongan tarif PB untuk wilayah dan kelompok tarif tertentu. Tirta Pakuan menawarkan potongan tarif sebesar Rp 784.856 dari tarif normal Rp 1.353.200.
“Promo ini dalam rangka peringatan HUT RI ke-78. Jadi calon pelanggan hanya tinggal membayar Rp 568.344,”jelas Rino.
Program ini hanya berlaku di wilayah tertentu. Antara lain Ciranjang Pamoyanan, RW 9 dan 21 Katulampa, RW 4, 5, 6 Ciluer, RT 1 RW 4 Cimahpar, RW 13 Kedunghalang, RW 3 dan 4 Ciparigi, RW 4 dan 6 Cibuluh, RW 2 dan 13 Sukadamai dan RW 10 Kebonpedes.
“Kami mengimbau warga memanfaatkan program ini. Sehingga kedepan tidak akan kesulitan lagi memenuhi kebutuhan air bersih. Seluruhnya sudah dijamin Tirta Pakuan,” seru Rino.
Program ini hanya berlaku di bulan Agustus untuk 500 sambungan rumah (SR).