Cibinong, BogorOnline.com – Masyarakat Bogor, Andy menyesalkan terkait adanya dugaan jual beli bangku sekolah yang disinyalir dilakukan oleh Panitia Pelaksana (Panpel) PPDB MAN 1 Bogor.
Andy mengatakan, kalau memang terbukti indikasi itu harus dilakukan penindakan keras, agar adanya efek jera dan dampak terhadap sekolah lainnya.
“Kalau terbukti…tindak saja melalui proses hukum, biar jera dan ada dampak terhadap sekolah lainnya,” tegas Andy selaku Masyarakat Bogor, kepada wartawan media ini, pada Rabu (2/8/23).
Menurutnya, apabila adanya pembiaran tak menutup kemungkinan hal serupa bakal kembali terjadi saat PPDB 2024 dilaksanakan di bulan Juli tahun depan.
Tentu, sambung dia, yang akan menjadi korban yaitu para calon siswa dan siswi berprestasi atau yang telah dinyatakan keterima dan LULUS, namun karena telat sehari dalam melakukan daftar ulang saja pihak panpel PPDB di sekolahan milik plat merah itu dengan secara sepihak menggugurkan kelulusan bagi calon muridnya tersebut.
“Ini sudah banyak terjadi, terutama di sekolah-sekolah unggulan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor, yang terletak di Jl. Lingkungan Kayu Manis no.30, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, disoal lantaran disinyalir terjadi jual beli bangku sekolah.
Pasalnya, ada salah seorang calon siswinya yang jelas-jelas telah dinyatakan keterima sebagai peserta didik baru di sekolah milik Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor itu, namun saat hendak melakukan daftar ulang pihak sekolah yang dipimpin seorang Hj. N. Nani Ruhyani ini menyatakan calon siswinya ini, disebut-sebut telah mengundurkan diri.
Menurut informasi yang diperoleh dari kerabat si calon siswi diketahui berinisial GRC dengan sekolah asal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Farhan Mubina (SMPIT Farhan Mubina), Indrawan mengatakan, jika anak kerabatnya itu dinyatakan mengundurkan diri hanya karena terlambat sehari dalam melakukan daftar ulang pasca dinyatakan LULUS atau keterima di MAN 1 Bogor tersebut.
“Aneh sekali, masa baru sehari sudah hilang nama dari anak kerabat saya ini yang berinisial GRC. Atau namanya langsung tergantikan dengan murid baru lainnya,” tegas pria yang akrap disapa Om Nyok kepada wartawan media ini, di Alun-alun Cirimekar, Cibinong, Senin (31/7/23).
Ia menambahkan, pasca terjadinya pergeseran nama anak dari kerabatnya dengan digantikan siswa lainnya, lantas ia mencoba mempertanyakan ini langsung ke pihak panitia PPDB MAN 1 Bogor, yang diketua oleh Rahmatulloh alias Tuloh.
Sementara itu, ketika awak media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Kasubag TU MAN 1 Bogor, yakni Rahmatulloh melalui pesan instan WhatsApp di pekan lalu, hingga mendatangi sekolah selama dua kali, namun sampai berita ini ditayangkan enggan ada jawaban apapun.