PANEN PADI PANEN KEBERKAHAN DI KABUPATEN BOGOR
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) berupaya mendukung peningkatan produksi dan kualitas komoditas padi di Kabupaten Bogor. Salah satu upaya tersebut acara Farm Field Day (FFD) atau Temu Lapang sekaligus panen padi di kelompok tani Mekar Tani I Desa Singasari Kecamatan Jonggol pada tanggal 30 Agustus 2023. Acara panen padi tersebut dibuka oleh Plt. Kadistanhorbun dan dihadiri oleh perwakilan BPS, Muspika Kecamatan Jonggol, Kepala Desa Singasari, dan para tokoh tani se-Kecamatan Jonggol khususnya Desa Singasari serta pihak terkait lainnya.
Acara FFD dan panen padi merupakan bagian dari penyelenggaraan Sub Kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) tahun anggaran 2023. Tujuan utama dari SLPTT adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha tani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan, dan menerapkan paket teknologi yang sesuai kondisi sumberdaya setempat secara sinergis dan berkelanjutan. SLPTT merupakan salah satu metodelogi penyuluhan yang sangat efektif, dimana pada SLPTT ini menerapkan perakitan paket teknologi yang dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi. Pada SLPTT terdapat Laboratorium Lapang (LL) yang berfungsi sebagai lokasi percontohan, temu lapang, dan tempat praktek penerapan teknologi yang disusun maupun diaplikasikan bersama oleh kelompok tani.
Adapun hasil ubinan atau produktivitas pada acara panen padi tersebut sebesar 6,9 ton GKP per ha atau setara dengan 5,9 ton GKG per ha dimana terdapat peningkatan sebesar 14 persen dari hasil produksi sebelum pelaksanaan SLPTT (adanya peningkatan produktivitas padi sawah sebanyak 1 – 1,5 ton/ha). Pada tahun 2023 ini, SLPTT dilaksanakan di 14 poktan dan KWT atau sekitar 0,7 persen dari poktan yang ada di Kabupaten Bogor dengan berbagai komoditas seperti padi, cabe, dan sayuran untuk penanganan stunting. Adapun kebutuhan sarana produksi pada LL-SLPTT yang difasilitasi oleh Distanhorbun yaitu seluas 1 (satu) hektar berupa benih unggul varietas IR 47 label ungu, pupuk, dan obat-obatan.
Melalui kegiatan ini diharapkan adanya adopsi teknologi PTT padi berjalan lebih cepat, berkelanjutan, serta replikasi ke areal yang lebih luas atau areal seluas 25 ha bisa terwujud. Selain itu, pada tahun 2023 upaya Distanhorbun dalam memitigasi risiko usahatani padi yaitu melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang bekerja sama dengan PT. Jasindo selaku lembaga asuransi dengan cakupan luas areal sawah yang diasuransikan sebesar 25.000 ha. Upaya ini bertujuan memberikan perlindungan kepada para petani jika terjadi gagal panen akibat bencana pertanian seperti banjir, kekeringan, dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Selain itu, diharapkan seluruh kelompok tani dapat mendukung AUTP guna memberikan kepastian jaminan modal produksi untuk periode tanam berikutnya. Segala upaya tersebut menunjukkan besarnya perhatian pemerintah pusat maupun daerah dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian di Kab. Bogor.