BOGORONLINE.COM – Inisiasi Presiden Joko Widodo dalam mengundang tiga calon presiden (capres) untuk makan siang bersama di istana negara kemarin nampak mencuri perhatian dari salah satu akademisi Universitas Pertahanan (UNHAN) Dedi Kurnia.
Dedi Kurnia menilai, langkah Presiden Joko Widodo mengundang makan siang tiga calon presiden ke Istana adalah sebuah tindakan positif yang mencerminkan sifat kenegarawanan.
“Langkah Presiden Joko Widodo mencerminkan sifat kenegarawanan,” ucapnya kepada wartawan pada Selasa 31 Oktober 2023.
Paling tidak, Dedi melanjutkan, ada pesan tersirat dari pertemuan makan siang bersama kemarin untuk menghadapi momentum politik di Indonesia. Pertama, Sebagai kepala negara beliau bersikap netral.
Kedua, presiden Joko Widodo berusaha membangun keharmonisan kepada seluruh calon presiden sehingga hal tersebut diharapakan dapat menurunkan tensi politik di tataran elit maupun akar rumput.
Ketiga, langkah tersebut adalah pesan bahwa sebagai adat timuran (Indonesia ; letaknya yang berada di timur dunia), setajam apapun perbedaan politik, harus tetap menjaga nilai-nilai ketimuran yang santun dan ramah.
“Menjunjung tinggi nilai-nilai dalam berpolitik agar tetap sejuk dan damai,” tegasnya.
Menurut Dedi, di samping itu, pertemuan tersebut tidak hanya sekadar makan siang formal, tetapi juga menjadi sebuah simbol penting dari komitmen untuk menjaga stabilitas politik, menjalankan proses demokrasi yang sehat, dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik di antara pemimpin-pemimpin politik yang berbeda pandangan.
Kata Dedi, hal ini adalah manifestasi tinggi seni politik yang mempertimbangkan pentingnya menjaga hubungan yang baik dan menjembatani perbedaan demi kepentingan nasional.
“Sebuah simbol penting dari komitmen untuk menjaga stabilitas politik, menjalankan proses demokrasi yang sehat, dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik di antara pemimpin-pemimpin politik yang berbeda pandangan,” kata dia.