BOGORONLINE.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu tahun 2024 dengan menggandeng Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM) Kota Bogor. Kegiatan yang diikuti 400 da’iyah ini berlangsung di Masjid Raya Al-Mi’raj, Kota Bogor.
Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty yang hadir dalam acara mengatakan, sinergi Bawaslu dengan masyarakat dari latar belakang profesi dan aktivitas sosial sangat penting agar isu pemilu dalam hal pengawasan sampai ke masyarakat yang akhirnya masyarakat tergerak untuk melakukan pengawasan secara mandiri di lingkungannya masing-masing.
“Alhamdulillah dengan BKMM ada program Ngalatih Jadi Da’iyah, insyallah dari satu yang hadir akan menjadi 10 informasi yang sampai ke masyarakat, dan dari 10 menjadi 100 masyarakat. Jadi percepatan melalui ibu-ibu da’iyah ini akan cepat ke masyarakat, makanya kami pilih BKMM,” ungkap Lolly, Minggu (17/12/2023).
Lolly memaparkan, dalam kegiatan ini pihaknya memberi pemahaman terkait kategori pelanggaran Pemilu dengan harapan mereka berani untuk melaporkan ke Bawaslu apabila menemukan dugaan pelanggaran Pemilu.
“Output dari kegiatan ini mereka paham apa saja pelanggaran Pemilu dan bagaimana cara melaporkan ke Bawaslu. Semakin banyak orang-orang yang melaporkan ketika menemukan dugaan pelanggaran berarti kesadaran politiknya bagus,” paparnya didampingi Kordiv Pencegahan, Parman dan Humas Bawaslu Kota Bogor, Ahmad Fathoni.
Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan Bawaslu dengan BKMM bukan hanya di awal dan selesai, namun kegiatan jangka panjang. BKMM juga akan dilibatkan seperti dalam proses evaluasi Pemilu 2024 nanti.
“Selain dengan ibu-ibu BKMM, simpul-simpul dari pengawasan partisipatif misalnya dari masyarakat adat, pemilih pemula termasuk dari budayawan dan seniman itu juga pengawasan partisipatif kami. Pada Intinya seluruh warga negara yang punya hak pilih maka bisa menjadi pengawas partisipatif minimal lingkungannya sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua BKMM Kota Bogor Hj Heny Nuraini menuturkan, pihaknya sudah kerja sama dengan DMI Kota Bogor dan Bawaslu Kota Bogor berkaitan dengan sosialisasi pengawasan partisipatif kepada BKMM.
“Karena memang di jelang Pemilu tahun 2024 sangat riskan, karena kami mayoritas perempuan bisa menjadi sasaran orang-orang yang berkepentingan. Tapi dengan adanya Bawaslu yang memberi materi dan pencerahan insyaallah kami akan menjadi pengawas dan paling tidak menjadi pemilih yang cerdas,” katanya.
Heny menegaskan, kolaborasi ini bukan hanya hari ini saja, tetapi untuk jangka panjang agar terciptanya Pemilu jujur dan adil. Selain itu, wawasan masyarakat bertambah soal mana hal yang diperbolehkan dan yang tidak dalam kampanye.
“Kami ajak semua anggota BKMM Kota Bogor datang ke Masjid Raya Al-Mi’raj untuk mendengarkan pemaparan dari Bawaslu RI. Kami siap untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya jamaah majlis ta’lim dan masjid,” pungkasnya. (Hrs)