BOGORONLINE.com – KPU Kota Bogor menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan untuk Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor. Pemeriksaan ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Kecamatan Bogor Barat, dan melibatkan lima Bapaslon yang berkompetisi dalam Pilkada mendatang.
Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan ini merupakan tahapan penting dalam proses seleksi Bapaslon. Lima pasangan calon yang mengikuti pemeriksaan tersebut adalah Dedie A Rachim – Jenal Mutaqin (JM), Sendi Fardiansyah – Melli Darsa, dr. Raendi Rayendra – Eka Maulana, Rena Da Frina – Teddy Risandi, dan Atang Trisnanto – Annida Alivia.
“Kami berterima kasih kepada KPU Kota Bogor yang telah mempercayakan RSUD Kota Bogor sebagai pelaksana pemeriksaan kesehatan. Dengan peralatan medis yang lengkap dan tenaga ahli yang berpengalaman, kami siap menjalankan tugas ini sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh KPU,” ujar Ilham.
Ia juga menambahkan harapannya agar pemeriksaan ini menghasilkan penilaian yang optimal dan semua pasangan calon dinyatakan layak untuk memimpin Kota Bogor ke depan.
Sementara, Muhamad Habibi Zainal Arifin dari KPU Kota Bogor menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan ini merupakan kelanjutan dari tahapan pendaftaran Bapaslon Cawalkot 2024.
“Kami menyerahkan sepenuhnya teknis pelaksanaan pemeriksaan kepada tim RSUD Kota Bogor, dan berharap semua berjalan lancar,” kata Habibi.
Ketua tim pemeriksa kesehatan Bapaslon dari RSUD Kota Bogor, dr. Ramang Nafu, menjelaskan bahwa tim medis yang terlibat dalam pemeriksaan ini terdiri dari 17 dokter spesialis, 4 dokter umum, serta dukungan dari tim Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Kami mempersiapkan pemeriksaan ini dengan sangat serius. Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu antara 8 hingga 10 jam, mencakup berbagai aspek kesehatan seperti fisik, mental, dan spiritual. Kami juga menggunakan alat penunjang seperti EKG, ECO, CT Scan, dan MRI,” jelasnya.
Dr. Ramang juga menekankan pentingnya pemeriksaan ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa setiap pasangan calon dalam kondisi kesehatan yang prima untuk memimpin Kota Bogor selama lima tahun ke depan.
“Kami berharap hasil pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi kesehatan para calon, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan,” Habibi menutup.