BOGORONLINE.com – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa penanganan masalah sampah akan menjadi salah satu prioritas utama jika mereka terpilih dalam Pemilihan Wali Kota Bogor pada 27 November 2024 mendatang. Persoalan sampah yang hingga kini belum tertangani dengan baik menjadi sorotan utama dari keluhan masyarakat selama kampanye mereka.
Dalam kegiatan Sosialisasi Kampanye dan Sapa Warga di beberapa wilayah, Dedie A. Rachim menyampaikan bahwa banyak warga, terutama di daerah padat penduduk, mengeluhkan sulitnya akses dalam pengelolaan sampah. Hal ini ia temukan saat berkeliling ke beberapa RW di Kelurahan Menteng.
“Tadi saya berkunjung ke beberapa RW di Kelurahan Menteng, dan memang banyak warga yang mengeluhkan kurang optimalnya penanganan sampah. Ini adalah masalah yang terus-menerus mengganggu,” ujar Dedie, Selasa (15/10/2024).
Dedie mengakui, masalah ini terutama terjadi di pemukiman padat, di mana jarak antara rumah warga dan titik pengangkutan sampah cukup jauh. Akses yang tidak memadai ini menyebabkan pengelolaan sampah menjadi lebih sulit, sehingga sering kali sampah menumpuk dan tidak terangkut secara rutin.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dedie menyatakan perlunya langkah strategis dan berkelanjutan, salah satunya dengan menciptakan gerakan kebersihan massal yang melibatkan masyarakat. “Masyarakat banyak yang menyoroti bagaimana penanganan sampah seharusnya dimulai dari hulu, sehingga kita bisa mengantisipasi permasalahan yang ada,” tambahnya.
Lebih lanjut, pasangan Dedie-Jenal tidak hanya berfokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan lain yang dihadapi Kota Bogor, seperti pengentasan kemiskinan dan memperbaiki sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Selain persoalan sampah, Dedie juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait membuang sampah sembarangan. Hal ini sering kali memicu masalah banjir lokal akibat saluran air yang tersumbat saat hujan deras. “Normalisasi saluran air dan drainase menjadi prioritas kami, agar tidak ada lagi banjir yang diakibatkan oleh tumpukan sampah,” tegas Dedie.
Dedie menekankan bahwa keberhasilan program kebersihan lingkungan membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya. Ia percaya bahwa kolaborasi ini sangat penting agar kebersihan lingkungan menjadi budaya bersama.
Sebagai langkah konkret, Dedie juga merencanakan untuk menjadikan program normalisasi drainase sebagai agenda prioritas bagi instansi terkait di Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. “Peran Dinas PUPR, DLH, dan Perumkim sangatlah penting. Mereka harus fokus pada normalisasi saluran air yang sudah mulai tersumbat,” pungkasnya.
Dengan segala komitmen tersebut, pasangan Dedie-Jenal berharap dapat mewujudkan Kota Bogor yang lebih bersih, tertata rapi, dan nyaman untuk seluruh warganya, serta dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan yang telah lama dikeluhkan masyarakat.