Kewaspadaan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu Memasuki Musim Penghujan

BOGORONLINE.com – Kepala Badan Geologi, Dr. Ir. Muhammad Wafid, melalui siaran pers bernomor 107 /KM.05/BGL/2024, menyampaikan peringatan terkait potensi erupsi freatik di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, seiring dengan datangnya musim hujan. Gunungapi Tangkuban Parahu, yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, dikenal sebagai destinasi wisata populer berkat keindahan Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Namun, sifat aktivitas vulkaniknya, yang didominasi oleh letusan freatik, memerlukan kewaspadaan lebih, terutama di musim penghujan ketika curah hujan meningkat signifikan.

Letusan terakhir Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada 26 Juli 2019, berupa erupsi freatik di Kawah Ratu, yang menyebabkan peningkatan status aktivitas ke Level II (Waspada). Setelah hampir tiga bulan, aktivitas vulkanik menurun, dan statusnya diturunkan kembali ke Level I (Normal) pada 21 Oktober 2019. Hingga kini, aktivitas vulkanik gunung ini tetap berada pada Level I, ditandai dengan hembusan asap putih setinggi 5–110 meter di atas dasar kawah.

Data seismik tahun 2023 hingga awal 2024 mencatat kurang dari lima gempa hembusan per hari, dengan gempa vulkanik yang berasosiasi dengan suplai magma sangat jarang terjadi.

Musim hujan meningkatkan risiko terjadinya erupsi freatik. Erupsi jenis ini terjadi akibat kontak antara air (air tanah, hujan, atau danau kawah) dengan material vulkanik panas, menghasilkan uap bertekanan tinggi yang memicu letusan mendadak tanpa peringatan jelas.

Kepala Badan Geologi memberikan beberapa rekomendasi penting:

  1. Pantau Aktivitas Vulkanik: Gempa berfrekuensi rendah yang menunjukkan pergerakan fluida dangkal perlu diwaspadai karena dapat memicu peningkatan hembusan gas dan akumulasi tekanan.
  2. Kewaspadaan Erupsi Freatik: Masyarakat diimbau untuk memahami bahwa erupsi freatik bisa terjadi tiba-tiba, disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.
  3. Larangan Aktivitas Dekat Kawah:
    • Hindari mendekati dasar kawah.
    • Jangan berlama-lama atau bermalam di kawasan kawah aktif.
    • Segera menjauh jika terjadi peningkatan intensitas asap atau tercium bau gas menyengat.
  4. Ketenangan Masyarakat: Warga diminta tidak terpancing isu-isu tidak bertanggung jawab dan selalu memantau informasi resmi melalui aplikasi MAGMA Indonesia atau situs magma.esdm.go.id.
  5. Koordinasi Lintas Instansi: Pemerintah daerah, BPBD Provinsi, dan Kabupaten diimbau terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Peringatan ini disampaikan untuk mengingatkan masyarakat dan pengunjung agar selalu waspada, terutama dalam menghadapi potensi erupsi freatik Gunung Tangkuban Parahu selama musim penghujan.

Tetap pantau informasi resmi, dan utamakan keselamatan saat beraktivitas di sekitar kawasan gunungapi.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *