Bogor, Bogoronline.com – Beri perhatian khusus untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo, Anggota DPR RI Achmad Ru’yat ajak Badan Gizi Nasional (BGN) sosialisasikan programnya di Kabupaten Bogor.
Tidak sendiri, Ru’yat turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, H. Agus Salim saat acara tersebut digelar di Kecamatan Cibinong, Jum’at (21/02/2025).
H. Agus Salim mengungkapkan ada 3 catatan penting terkait program MBG yang saat ini sedang berjalan, diantaranya :
1. Sektor modal bagi para mitra program MBG yang mau membuka dapur umum yang memproduksi makanan bergizi yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
2. Permintaan Pemprov Jabar untuk mengalokasikan 6 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor yang hingga saat ini belum mampu dipenuhi oleh Pemkab Bogor
3. Proses distribusi MBG dimana beberapa posisi sekolah lokasinya sulit ditempuh.
“Khusus alokasi PAD 6% yang belum disanggupi Pemkab Bogor tetap ada solusinya, kami (DPRD Kabupaten Bogor) bersama Pemkab tetap memasukan 150 miliar rupiah dalam Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang sifatnya pendampingan saja,” ujar H. Agus Salim.
“DPRD juga memastikan pada APBD perubahan yang akan dipercepat untuk ketok palu di Juli minggu kedua atau akhir bulan Juli, anggaran pendampingan program MBG dalam BTT setelah proses efisiensi dan evaluasi akan kami tambahkan, kisaran angkanya diatas 150 miliar rupiah,” sambung H. Agus.
Menambahkan pernyataan tersebut, Achmad Ru’yat mengharapkan bahwa program sosialisasi ini dapat memberikan masyarakat penjelasan langsung dari pejabat Badan Gizi Nasional.
“Giat ini juga membuka peluang bagi semua peserta yang hadir untuk bisa bekerjasama, karena tadi juga disampaikan di Pondok Rajeg ada pelaku UMKM punya dapur, itu bisa mengajukan nanti akan ada verifikasi dari BGN, ada standarisasinya,” kata Ru’yat.
“Kenapa standarisasi ini perlu, karena memang untuk memastikan bahwa SPPG tersebut bisa melayani 3.000 siswa-siswi yang menjadi kuota per-1 SPPG,” imbuh Ru’yat.
Merespon H. Agus Salim soal jalur distribusi MBG, Dr. Ermia Sofiyessi STP,M.Agr selaku Sesdeputi bidang sistem Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN mengatakan bahwa tugasnya adalah mendistribusikan output menu MBG sampai kepada penerima dengan kondisi masakan yang baik.
“Distribusi disini lebih kepada kalau dikami (BGN), bagaimana mendistribusikan makanan ini dalam kondisi yang baik, dalam kondisi yang segar untuk dapat dikonsumsi oleh anak-anak, jadi kendala distribusi lebih kepada kendala stakeholder, jadi kita perlu dukungan stakeholder terutama dalam penganjalan, pemenuhan jasa distribusinya, angkutannya,” tukas Dr. Yessi sapaannya.
Dirinya berharap soal distribusi menu MBG di Kabupaten Bogor kedepannya bisa dipermudah dengan cara kerjasama koordinasi dengan kementerian atau lembaga yang lain karena secara terbuka, pihak swasta memang dipersikahkan untuk berpartisipasi dalam program ini.