Bima Arya Ajak KNPI Menangkan Lawan Covid-19

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak KNPI untuk sama-sama niatkan memberikan kontribusi memenangkan pertarungan melawan Covid-19. Sebab, jika ini terus terjadi akan mengakibatkan Lost Generation.

“Situasi ini sangat tidak mudah, di Bogor saat ini menuju zona merah karena kasus covid naik, sedangkan kesadaran masyarakat menurun. Ini bahaya sekali. Untuk itu mari kita menangkan pertarungan ini,” katanya saat Rakorda DPD KNPI se-Jawa Barat di Hotel Salak Bogor, Selasa (25/8/2020) malam.

Bima Arya menjelaskan, transmisi lokal saat ini mulai menyebar. Bahkan, hampir 45 keluarga di Kota Bogor menimbulkan kasus menular ke 180 orang lebih.

“Itulah yang terjadi. Sebelumnya penularan itu dari luar (imported case),” sebutnya.

Sementara pertumbuhan ekonomi kata Bima Arya, saat ini luar biasa mengkhawatirkan. Indonesia minus 5,3 persen di kuartal II. Jika kuartal III dan IV masih minus bisa saja ke jurang resesi.

“Di Jawa Barat minus 5 persen, Kota Bogor lebih baik minus 4,53 persen. Disini saya kira relevan untuk kita dalami. Yang masih positif urban farming, tanaman hias, komunikasi dan pendidikan. Karena itu kita harus membaca peta secara akurat. Musibah dimana, peluang dimana,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut ia menceritakan keprihatinannya setelah meninjau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di beberapa sekolah dan mengunjungi kediaman siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena keterbatasan.

“Kemarin saya melihat secara random (acak), sedih sekali mengunjungi pelajar yang tidak bisa sekolah karena tidak memiliki HP, bahkan 5 bulan tidak belajar. Kalaupun mau sekolah jalan dulu ke rumah temannya untuk menanyakan tugas,” katanya.

Dia menemukan beberapa persoalan utama PJJ di masa pandemi ini, yakni keterbatasan akses internet, infrastruktur, gadget dan kemampuan membeli kuota.

“Kalau ini terjadi 1-2 tahun kita akan menghadapi yang dinamakan Lost Generation atau generasi hilang. Jadi berat ini, sungguh berat,” ujarnya.

Dia juga mengajak generasi muda untuk meng-counter teori konspirasi yang banyak ‘dibeli’ bukan hanya di kalangan middle up, tetapi hingga ke pedagang pasar dengan akses media sosial.

“Karena itu petarung-petarung disini Insya Allah bisa berperan sesuai dengan khitoh pemuda, ini saatnya tapi memang harus hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Ia berharap pertemuan ini bisa bersepakat untuk fokus di bidang-bidang yang bisa menjadi pertaruhan semua dan mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan.

“Kita harus membangun narasi besar, bahwa ini pertaruhan besar, ujian keimanan, ujian kepemimpinan dan ujian kebersamaan bagi semua,” pungkasnya. (*)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *