Mengenal Kepribadian Paranoid dan Cara Mengatasinya

Sumber: freepik.com

Reporter: Mutiara Nur Shafira Aryandhini

Gangguan kepribadian paranoid ialah gangguan kepribadian yang melibatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif terhadap orang lain, menginterpretasi motif-motif dengki di belakang mereka. Mereka berasumsi bahwa orang lain bermaksud mencelakai atau mencederainya. Mereka cenderung tidak percaya pada orang lain. Maka dari itu mereka tidak bercerita mengenai perasaannya pada orang lain. Gangguan ini paling sering muncul pada masa dewasa muda.

Berdasarkan DSM V atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, ciri-ciri maupun gejala dari gangguan kepribadian paranoid ialah:

  1. Ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap orang lain sehingga setiap apa yang dilakukan orang lain dianggap sebagai kejahatan. Dengan begitu, ia hanya berfokus pada keraguan yang tidak dapat dibuktikan tentang kepercayaan orang lain terhadapnya. Tidak bercerita apapun karena berpikir bahwa hal tersebut dapat dijadikan sebagai hal yang jahat.
  2. Memiliki dendam secara terus-menerus dan tidak mudah memaafkan.
  3. Berpikir bahwa dirinya membaca makna tersembunyi dari sikap yang biasa-biasa saja dari orang lain
  4. Memiliki kecurigaan berulang tanpa alasan bahwa kekasih mereka tidak setia.
  5. Sulit merasa santai
  6. Bersikap kasar, keras kepala, hingga suka membantah

Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi alasan mengapa kamu merasa paranoid. Seperti faktor biologis maupun psikologis dapat menjadi alasan munculnya gangguan kepribadian paranoid.

Apabila kamu mengalami ciri-ciri di atas, kamu bisa langsung berkonsultasi pada profesional seperti psikolog maupun psikiater. Dan kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri apabila mengalami hal tersebut.

Yang perlu diingat ialah, psikolog maupun psikiater merupakan seorang profesional yang bekerja dengan panduan. Mereka tidak akan melakukan hal-hal yang dilarang dan membuatmu tidak nyaman.

Psikolog maupun psikiater juga akan menentukan terapi yang tepat untukmu. Hal pertama yang harus kamu lakukan ialah, kamu harus menerima dan mempercayai psikolog atau psikiater tersebut. Dengan begitu, kamu akan dapat menjalani terapi. Psikolog akan memberikan psikoterapi, sebuah bentuk konseling untuk meningkatkan kemampuanmu dalam mengatasi hal-hal umum, meningkatkann interaksi sosial, komunikasi, hingga kepercayaan diri.

Jika diperlukan, mungkin psikiater akan memberikan terapi obat, meski hal ini tidak menjadi fokus utama. Obat-obatan seperti antikecemasan, antidepresan, atau antipsikotik diberikan untuk mengurangi gejala-gejala lainnya yang muncul.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *