Rena Da Frina Kampanyekan Inovasi Pendidikan Infrastruktur dan UMKM di Bogor

BOGORONLINE.com – Rena Da Frina, calon Wali Kota Bogor nomor urut 4, melanjutkan kampanye di titik ketiga hari ini dengan berbagai kegiatan interaktif yang melibatkan masyarakat. Dalam kunjungan kali ini, Rena mengadakan pertemuan di rumah Ibu Susan, di mana ia berdiskusi dengan warga dan menyampaikan program-program kerjanya, diselingi dengan kuis interaktif untuk membuat suasana lebih santai dan akrab.

“Sebagai seorang ibu dan perempuan, saya memahami tantangan berat yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, saya membawa program yang berpihak kepada kaum perempuan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Rena.

Salah satu fokus utama dalam program Rena adalah peningkatan pendidikan. Ia berkomitmen untuk menyediakan 400 beasiswa jenjang S1, serta 40 beasiswa untuk jenjang S2 dan S3. Selain itu, ia menekankan pentingnya perbaikan fasilitas pendidikan, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus, yang menurutnya masih sangat terbatas di Kota Bogor.

“Sistem zonasi pendidikan di Kota Bogor belum siap sepenuhnya karena keterbatasan fasilitas. Saat ini, hanya ada 28 SMP Negeri, sementara jumlah SD Negeri lebih dari 200. Akibatnya, banyak lulusan SD terpaksa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta. Kami ingin mengoptimalkan sekolah swasta dengan biaya yang terjangkau, tetapi tetap mempertahankan kualitas setara dengan sekolah negeri,” jelas Rena.

Program jangka pendek yang diusulkan Rena mencakup optimalisasi ruang kelas yang tidak terpakai dan penggabungan sekolah-sekolah dengan jumlah murid yang rendah. Untuk jangka panjang, ia berencana membangun sekolah-sekolah baru guna menampung lebih banyak siswa.

Selain pendidikan, Rena juga menyoroti perbaikan infrastruktur kota, terutama perbaikan jalan di kawasan pemukiman, bukan hanya di jalan-jalan utama. Salah satu program unggulannya adalah Pasar Malam, di mana sebagian jalan akan ditutup sementara pada malam hari untuk memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM berjualan dan mempromosikan produk mereka.

Di sektor kesehatan, Rena berencana memperpanjang jam operasional Puskesmas menjadi 24 jam guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Tak hanya itu, ia juga berkomitmen untuk membangun rumah UMKM di setiap kecamatan sebagai wadah bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang.

“UMKM di Bogor sangat banyak, tetapi belum memiliki wadah yang memadai. Kami berencana menyediakan ruang khusus, bahkan di kantor-kantor pusat pemerintahan,” tuturnya.

Rena juga menyoroti pentingnya dukungan bagi marbot masjid, guru ngaji, serta penjaga vihara dan gereja. Menurutnya, meskipun saat ini sudah ada bantuan operasional untuk guru ngaji, masih banyak yang belum mendapatkan bantuan tersebut.

“Saya dan tim siap bekerja keras untuk Bogor. Program 100 hari kerja kami akan langsung berfokus pada hasil nyata. Ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen untuk membawa Bogor ke level yang lebih tinggi,” tegasnya dengan penuh semangat.

Sebagai penutup, Rena menekankan bahwa Kota Bogor memerlukan pemimpin yang berani mengambil langkah besar. “Memang tantangannya besar, tetapi seorang pemimpin harus berani dan bekerja keras. Kota Bogor butuh perubahan nyata, dan kami siap untuk itu,” pungkas Rena.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *