BOGORONLINE.COM – Dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Kabupaten Bogor, kembali terulang.
Hal itu terkuak ketika salah seorang dari orang tua siswa di SDN Sasanawiyata 02 Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan, dengan adanya dugaan pungli ditempat anaknya bersekolah dengan dikemas rencana kegiatan berupa outing class saat kenaikan dan kelulusan pada Juni 2025 mendatang.
Sumber mengaku, jika anaknya yang hendak lulus kelas VI (6) Sekolah Dasar Negeri milik plat merah itu, harus mengocek kantong lebih dalam dikarenakan biaya perpisahan anaknya senilai Rp 500 perorang untuk kelokasi wisata tujuan Dufan, Jakarta Utara.
“Merasa kesal dan keberatan saya sebagai orang tua murid (OTM) SDN Sasanawiyata 02 Kecamatan Sukaraja yang rencananya akan melaksanakan perpisahan bagi kelas VI sekolah dasar ke Dufan dengan biaya Rp 500 per anak,” ujar sumber kepada wartawan, pada Rabu (15/01/2025).
Ia menjelaskan, tak hanya untuk kelas VI yang akan melaksanakan kegiatan outing class, tetapi juga untuk kelas I-V (1-5) juga akan melakukan perjalanan wisata ke Taman Safari Puncak Bogor saat kenaikan kelas dengan biaya per siswa senilai Rp 450 ribu.
“Masa kalau tidak ikut perpisahan ke Dufan anak saya tetap dikenakan beban sebesar Rp 250 atau 50 persen dari total biaya jika tak mengikuti. Sementara kalau kelas 1-5 dengan tujuan ke Taman Safari, bila tidak ikut harus tetap membayar ke sekolah senilai Rp 200 ribu per anak,” ujarnya dengan nada kesal.
Menurut dia, dirinya yang hanya bekerja freelance dan keluarga berkategori kurang mampu itu, tentu biaya tersebut sangat memberatkan dia beserta keluarganya.
Terlebih lagi, dengan biaya yang dirasanya cukup besar tidak sebanding dengan penghasilan dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja freelance.
“Saya cuma kerja freelance atau serabutan, tentu sangat keberatan dengan biaya-biaya itu, masa kalau tidak ikut untuk kegiatan outing class yang akan dilakukan pihak SDN Sasanawiyata 02 Sukaraja Kabupaten Bogor, tetap harus membayar dikisaran 40-50 persen,” ungkap sumber.
Dia berharap, dengan adanya keluhan ini semoga pihak sekolah ditempat anaknya menimba ilmu pendidikan dasar itu, bisa membebaskan biaya bagi anak-anaknya SDN tersebut jika tidak mengikuti agenda outing class.
“Saya cuma mengharapkan, semoga pihak sekolah tidak terlalu membebankan biaya yang saya cukup besar kepada kami orang tua siswa yang masuk berkategori keluarga dengan berpenghasilan pas-pasan,” imbuhnya sembari berharap.
Sementara itu, ketika wartawan media ini mencoba konfirmasi pihak SDN Sasanawiyata 02 dengan mengunjungi secara langsung, pada Kamis (17/01) kemarin, hingga berita ini ditayangkan tak ada tanggapan apapun.