Jaminan Kematian Ketenagakerjaan Anggota BPJS IPI Tidak Bisa Diklaim

Daerah, Headline844 views

BOGORONLINE.com, KOTA BEKASI – Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Koordinatoriat Kecamatan Bantar Gebang, kedatangan pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bantar Gebang di kediamannya Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Selasa (31/12).

Maksud kedatangan Pokja Wartawan Bantar Gebang, untuk klarifikasi laporan dari ahli waris, Abdul Rochim (Suami) karena salah satu anggota IPI, Susilawati (Istri) yang meninggal dunia merasa kecewa. Pasalnya, istrinya tidak mendapatkan jaminan kematian dari BPJS-Ketenagakerjaan yang dimiliki almarhumah karena tidak bisa diklaim.

“Almarhumah istri saya masih anggota IPI yang baru ditandatangani oleh ketua IPI pada September 2024. Almarhumah juga memiliki kartu BPJS-Ketenagakerjaan,” ujar Rochim kepada awak media.

Sementara Ketua IPI Bantar Gebang Dedi mengatakan, masalah BPJS-Ketenagakerjaan anggota IPI itu sudah sesuai dengan permintaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI untuk mengurangi kuota peserta anggota IPI di BPJS-Ketenagakerjaan dari 6.350 orang menjadi 5.270 orang, hingga turun lagi jadi 4000 orang saja.

“Dan setiap tiga bulan sekali, pengurus IPI melakukan pembaharuan data untuk laporan ke LH DKI guna melaksanakan kriteria yang sudah ditetapkan,” jelas Dedi.

“Almarhumah ini memang masih anggota IPI namun dalam BPJS-Ketenagakerjaan sudah tidak aktif dari tahun 2022 lalu. Hal itu karena almarhum tidak termasuk dalam kategori yang ditetapkan,” tambahnya lagi.

Namun, Dedi juga mengakui jika mengenai pemberhentian BPJS-Ketenagakerjaan almarhumah tidak pernah diberitahukan oleh ketua IPI dan pengurus kepada yang bersangkutan.

Sementara Ketua Pokja Wartawan Bantar Gebang, Suryono ST mengatakan, klarifikasi dari Ketua IPI tidak menjelaskan atau mambuat permasalahan yang ada menjadi terang benderang karena penjelasan tidak disertai data sebagai acuan. Kami menduga IPI menjadi sarang penyamun.

“Hal ini harus segera diselesaikan dengan duduk bareng bersama LH DKI atau TPST Bantar Gebang, BPJS-Ketenagakerjaan beserta pengurus IPI Bantar Gebang, agar memanusiakan manusia seperti visi IPI bukan hanya pemanis dan slogan belaka. Penjelasan harus berdasarkan data bukan hanya lisan saja,” tandas Suryono.
(Sky/Soeft)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *