Bogor, Bogoronline.com – Tiga aspirasi masyarakat Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, menjadi perhatian anggota DPRD Jawa Barat, H. Permadi Dalung saat menggelar reses II tahun sidang 2024-2025.
Aspirasi pertama ialah soal warga Desa Cimanggis dan Kecamatan Bojonggede secara umum ternyata kesulitan masuk ke sekolah negeri yang ada di Bojonggede.
“Tahun ini secara resmi Pemerintah sudah menghapus sistem zonasi, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan menggantinya dengan sistem baru bernama Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025,” ujar H. Permadi dihadapan 175 peserta reses.
“Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, yang menjelaskan bahwa sistem baru akan memiliki empat jalur penerimaan,” sambung H. Permadi.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, jalur zonasi diubah menjadi jalur domisili. Perubahan ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman yang selama ini muncul di masyarakat.
“Zonasi diganti karena selama ini muncul pemahaman yang kurang tepat. Karena dianggap penerimaan itu hanya zonasi, sebenarnya jalur penerimaan murid itu ada empat (prestasi, domisili, afirmasi, mutasi),” tukas Permadi.
Walaupun di Provinsi Jawa Barat wilayah pengawasan pendidikan ada di Komisi V DPRD Jabar, namun dirinya menegaskan bakal turun langsung mengawasi penerapan sistem domisili ini dimasa SPMB 2025 yang bakal berlangsung sebentar lagi.
Aspirasi kedua yang menjadi perhatian H. Permadi adalah soal masih adanya ijazah siswa warga Desa Cimanggis yang ditahan sekolah.
“Sekolah negeri saya kira tidak ada masalah. Hanya saja untuk sekolah swasta kabar terakhirnya, melalui Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), mereka menolak mendistribusikan ijazah karena ada ketidakkonsistenan pihak orang tua siswa dalam memenuhi kewajiban biaya pendidikan anaknya,” sebut H. Permadi.
Solusi untuk sekolah swasta harus ditangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang membantu menyusun skema penyerahan yang sesuai.
“BMPS telah menginstruksikan kepala sekolah swasta untuk berkoordinasi dengan KCD dan melaporkan jumlah ijazah yang belum terdistribusi, termasuk skema penyerahannya,” imbuh H. Permadi.
Terakhir, warga Desa Cimanggis juga mengeluhkan kepada H. Permadi masalah banjir yang terjadi diwilayahnya.
“Selain rencana program pembangunan 1000 rumah panggung dari Pemprov Jabar, Saya mendorong betul agar dilakukan modifikasi Cuaca,” imbuh H. Permadi.
“Mudah-mudahan modifikasi itu bisa mengurangi beban air yang jatuh ke wilayah-wilayah rawan banjir. Saya dengar prosesnya sudah dilakukan, mudah-mudahan langkah ini bisa meringankan beban masyarakat Jabar yang mengalami kebanjiran,” tandas H. Permadi, Kamis (06/03/2025).