435,7  Km Jalan di Kab Bogor Rusak, anggaran perbaikan Rp 98,3 Miliar.

Cibinong – bogoronline.com – Musim hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak November 2015 lalu hingga Maret 2016 ini, membuat ratusan ruas jalan disebagian besar kecamatan mengalami kerusakan dari mulai ringan hingga berat.
Ironisnya, sampai sekarang belum ada upaya dari Dinas Bina Marga dan Pengairan untuk melakukan perbaikan.

“Ini yang kita sesalkan, padahal setiap tahun, kami mengalokasikan anggaran hingga puluhan miliar rupiah untuk dana pemeliharaan dan perawatan seluruh ruas jalan,” kata Ketua Komisi III DPRD Wawan Haikal Kurdi.

Wawan menduga, kerusakan jalan yang ada dihampir semua kecamatan ini, karena kualitas aspal yang digunakan untuk menambal lubang-lubang yang menganga di tengah badan jalan dibawah standar, kondisi diperparah dengan banyaknya saluran air yang tak berfungsi.

“Air hujan seharusnya mengalir ke saluran air, tapi lantaran tak berfungsi air meluber ke badan jalan dan mengikis lapisan aspal hingga terbentuklah lubang-lubang menganga,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Jalan Dinas Bina Marga dan Pengairan Nana Supriatna mengatakan, semua jalan rusak diluar yang dilelangkan akan diperbaiki April mendatang.

“Kami tak menutup mata,  banyak ruas jalan yang mengalami kerusakan. Nah tahun ini, kita ada alokasi anggaran pemeliharaan jalan di 414 ruas,” ujarnya.

Menurut mantan kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan wilayah I Cibinong ini, ruas jalan yang diperbaiki hanya milik kabupaten saja. Sementara untuk, jalur jalan provinsi dan nasional bukan menjadi kewenangan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor.

Berdasarkan data, ruas jalan Kabupaten Bogor yang rusak mencapai 435,7 kilo meter dan total 1,748 kilo meter  “Untuk melakukan pemeliharaan ini kita menganggarkan Rp98, 3 miliar untuk 450 kegiatan, termasuk jembatan dan pengairan. Bukan hanya jalan saja,” jelasnya.
Nana menerangkan, penyebab utama yang mempercepat kerusakan jalan itu, bukanlah dari kualitas aspal yang dibawah standar.

“Aspal yang kita gunakan untuk memperbaiki jalan sesuai dengan aturan. Nah kerusakan jalan disebabkan, banyaknya saluran air tak berfungsi, akibat banyaknya sampah dan lumpur yang mengendap,” kilahnya.

Tak hanya itu, di beberapa wilayah kata Nana, banyak saluran air yang atasnya ditutup masyarakat. “Dalam aturan kan tidak boleh, tapi masalahnya banyak masyarakat yang belum mengerti,” pungkasnya. (zah)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *