Caringin – bogoronline.com – Wilayah Kabupaten Bogor, di era tahun 1990 an, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah-buahan, satu diantaranya durian, namun lantaran pesatnya pembangunan dan tak terkendalinya alih fungsi lahan, keterkenalan Bumi Tegar Beriman, sebagai penghasil buah durian lezat tinggal lambat laun akan menjadi kenangan.
Kendati di pinggir jalan banyak yang menjajakan buah ini, tapi sayangnya bukanlah yang dipetik para petani Bogor, melaikan diimpor dari sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
Berangkat dari rasa keprihatinan itu, PT. Aneka Tambang bersama Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (Hippi) Rabu (06/04) melakukan penanaman bibit pohon durian di Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin. Penanaman bibit pohon ini, bagian dari upaya perusahaan milik negera ini melestarikan buah-buahan asli Indonesia.
Selain itu, kata Agus Julianto Vice Presiden CRS PT. Antam, Tbk, penanaman pohon durian jenis matahari dan monthong ini, sekaligus untuk menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Desa Ciherang Pondok.
“Pohon durian yang kita tanam ini totalnya mencapai 7.000 batang, kita harapkan setelah beberapa tahun kedepan, Ciherang Pondok akan menjadi pusat buah durian di Kabupaten Bogor,” katanya kepada Jurnal Bogor.
Menurut Agus, penamaman pohon buah-buah asli Indonesia ini, tak hanya di Ciherang Pondok saja, tapi dibeberapa kecamatan diantaranya Nanggung, yang lokasinya berada di sekitar pertambangan emas Gunung Pongkor serta di Kecamatan Ciawi serta dibeberapa provinsi, seperti Maluku, Sumatra dan Kalimantan.
“Nah, kenapa kita pilih Ciherang Pondok, karena desa ini lokasinya berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane, pohon durian yang ditanam warga ini, nantinya memiliki fungsi ganda, selain diambil buahnya, pohon ini juga difungsikan menahan erosi tanah,” jelasnya.
Kepala Desa Ciherang Pondok Aldi Wiharsa mengapresiasi, langkah PT. Antam, yang melaksanakan program CRS nya dengan membagikan bibit pohon. “Pohon yang kami tanam ini untuk investasi masa depan, apalagi pohon durian yang ditanam itu merupakan varietas baru yang mudah tumbuh,” katanya.
Aldi lebih lanjut mengatakan, selain buah durian, pemerintah desa juga telah menghimbau warga, agar menanaman buah-buahan langka di pekarangan rumahnya. “Buah-buahan yang dulu dengan mudah dibeli atau dipetik, sekarang ini sulit dijumpai, makanya agar jangan sampai punah, warga kita wajibkan menanamnya kembali,” pungkasnya. (zah)